Halaqah1 HSI 7 Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh tentang "Pengertian Tentang Kitab Secara Bahasa & Syari'at Dan Wajibnya Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh."Di
Halaqahyang ke-12 dari Silsilah 'Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allah adalah tentang "Kitab Al-Injil Bagian yang Pertama". Ada yang mengatakan bahwa kata Al-Injil berasal dari bahasa Yunani yang artinya kabar gembira. diantara kabar yang kita ketahui tentang Al-Injil didalam Alquran dan Al Hadits : 1. Al-Injil diturunkan kepada Nabiالسلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke-15 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah tentang “Kitab Al-Quran Bagian yang Pertama”. Al-Quran secara bahasa adalah mashdar dari قَرَأَ, artinya جَمَعَ yaitu mengumpulkan, Dinamakan demikian karena Al-Quran mengumpulkan kisah-kisah, perintah-perintah, larangan-larangan, pahala dan juga ancaman dan juga mengumpulkan ayat-ayat serta surat-surat satu dengan yang lain. Adapun secara syari’at, maka Al-Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada Rasulullah ﷺ melalui Jibril alayhissalam dan ditulis di dalam mushaf dari awal surat Al-Fatihah sampai akhir surat An-Naas. Allah telah memberikan keistimewaan yang banyak terhadap Al-Quran yang tidak dimiliki kitab-kitab sebelumnya, diantaranya Al-Quran wajib di imani secara terperinci Yaitu dengan – Dibenarkan kabar-kabarnya. – Dilakasanakannya perintah perintahnya. – Dijauhi larangan-larangannya. – Dilaksanakan nasehatnya. – Berhukum dengan Al-Quran di dalam perkara yang kecil maupun yang besar. – Dan beribadah kepada Allah dengan cara yang tercantum di dalamnya dan di dalam sunnah Rasul-Nya ﷺ Al-Quran adalah mu’jizat yang abadi Seandainya seluruh ahli bahasa bersatu untuk mendatangkan yang semisal Al-Quran, niscaya mereka tidak akan mampu, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْآَنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيراً “Katakanlah Seandainya manusia dan jin berkumpul untuk mendatangkan yang semisal dengan Al-Quran niscaya mereka tidak bisa mendatangkan yang semisalnya meskipun sebagian membantu sebagian yang lain.” Al-Isra 88 Dan di dalam hadits Rasulullah ﷺ bersabda مَا مِنَ الأَنْبِيَاءِ نَبِيٌّ إِلّاَ أُعْطِيَ مَا مِثْلهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُهُ وَحْيًا أَوْحَاهُ اللَّهُ إِلَيَّ فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ تَابِعًا يَوْمَ الْقِيَامَة “Tidak ada seorang Nabi kecuali diberi ayat-ayat yaitu tanda-tanda kekuasan Allah atau mu’jizat yang seharusnya beriman dengannya manusia. Dan sesungguhnya yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang Allah wahyukan kepadaku yaitu Al-Quran maka aku berharap menjadi orang yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat.” HR Bukhari dan Muslim Diantara keistimewaan Al-Quran, Allah telah berjanji untuk menjaganya dari pengubahan, baik lafazh maupun maknanya. Dijaga lafazhnya sehingga tidak bisa ditambah dan tidak dikurangi, dan dijaga maknanya dari makna-makna yang menyimpang, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ “Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan Adz-Dzikr yaitu Al-Quran dan sesungguhnya Kamilah yang menjaganya.” Al-Hijr 9 Dan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ “Al-Quran tidak didatangi kebathilan, baik dari depan maupun dari belakang, diturunkan dari Dzat Yang Maha Bijaksana Lagi Maha Terpuji.” Fushshilat 42 Oleh karena itu, Allah menyiapkan di sana, Orang-orang yang menghafal Al-Quran, Para ulama yang menerangkan pemahaman yang benar tentang ayat-ayat Al-Quran dari masa ke masa, dari zaman Nabi ﷺ sampai zaman kita dan sampai Allah mengangkat Al-Quran di akhir zaman Mereka menghafal dan memahami maknanya dan istiqamah di dalam mengamalkannya, mengkhidmah Al-Quran dengan berbagai cara; Ada yang menulis tafsirnya baik yang singkat maupun yang panjang lebar, Ada yang mengarang tentang cara penulisannya, tentang cara membacanya, tentang i’rabnya, dan lain-lain. itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah U18 karla | 7 marka tap gegn Ungverjum Strákarnir okkar léku sinn annan leik á EM í Svartfjallalandi fyrr í dag, andstæðingar dagsins voru Ungverjar en bæði lið unnu góðar sigra í fyrstu umferð keppninnar. Íslensku strákarnir voru ekki með á nótunum í byrjun leiks og lendu 1-8 undir eftir 10 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 1 Pengertian Kitab Dan Wajibnya Beriman Dengan Kitab-kitab Allah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 PENGERTIAN KITAB DAN WAJIBNYA BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLAH السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang pertama dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Pengertian Kitab Secara Bahasa dan Syariat dan Wajibnya Beriman Dengan Kitab-kitab Allah” 📗 Diantara pokok pokok keimanan yang harus di imani seorang hamba adalah beriman dengan kitab kitab Allah, semakin seseorang mengetahui tentang kitab kitab Allah secara terperinci maka akan semakin bertambah keimanannya dan akan semakin besar manfaatnya di dunia maupun diakhirat. ➡ Kitaabun dalam bahasa arab adalah mufrad atau tunggal dari kutubun, ➡ kitab secara bahasa artinya yang ditulis ➡ Adapun secara syariat maka yang dimaksud kitab kitab disini adalah kitab kitab yang Allah turunkan kepada para Rasul-Nya sebagai petunjuk bagi manusia supaya mereka mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. 📗 Al-Quran, As Sunnah dan Ijma’ kaum muslimin menunjukkan tentang wajibnya beriman dengan kitab kitab Allah, dan bahwasanya kekufuran dengan kitab kitab Allah pada hakikatnya adalah kekufuran dengan Allah Dari Al-Quran Allah berfirman يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا آَمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا “Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya dan kitab yang telah diturunkan kepada Rasul-Nya, dan kitab kitab yang diturunkan sebelumnya. Dan barangsiapa yang kufur kepada Allah, malaikat malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, rasul rasul-Nya dan hari akhir, maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang jauh”. An-Nisa 136 Dari As-sunnah bahwa Nabi ﷺ ketika ditanya Jibril ditanya tentang apa itu iman, beliau mengatakan الإيْمَانُ أنْ تُؤمِنَ باللهِ وَمَلاَئكِتَهِ وَكُتُبهِ وَرُسُلِهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرّهِ Beriman adalah engkau beriman dengan Allah, malaikat malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul rasul-Nya, dan hari akhir, dan engkau beriman dengan takdir baik yang baik maupun yang buruk. HR Muslim Adapun dari ijma’ maka telah berkata Ibnu Bathah rahimahullah وكذلك وجوب الإيمان والتصديق بجميع ما جاءت به الرسل من عند الله، وبجميع ما قاله الله عز وجل فهو حقٌّ لازمٌ، فلو أن رجلاً آمن بجميع ما جاءت به الرسل إلا شيئاً واحداً، كان بردّ ذلك الشيء كافراً عند جميع العلماء “Demikian pula wajibnya beriman dan membenarkan seluruh apa yang dibawa oleh para Rasul dari sisi Allāh dan beriman dengan seluruh yang Allāh Azza wa Jalla katakan, ini adalah sebuah kewajiban, Seandainya seseorang beriman dengan seluruh yang dibawa para Rasul kecuali satu hal maka dengan dia menolak satu hal tersebut jadilah dia kafir menurut seluruh ulama.” Al-Ibānah Ash-Shughra 211 itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 2 Pentingnya Beriman Dan Cara Beriman Dengan Kitab-Kitab Allah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 PENTINGNYA BERIMAN DAN CARA BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLAH السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-2 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Pentingnya Beriman Dan Cara Beriman Dengan Kitab-Kitab Allah” 📗 Diantara yang menunjukkan pentingnya beriman dengan kitab kitab Allah bahwasanya beriman dengan kitab kitab Allah secara global termasuk pokok pokok adalah Aqidah Islam dan merupakan rukun yang ketiga dari 6 rukun iman yang tidak sah iman seseorang kecuali dengan mengimani seluruh rukun iman ini dan telah berlalu haditsnya 📗 kemudian diantara yang menunjukkan pentingnya bahwasanya beriman dengan kitab kitab adalah sifat orang orang yang beriman, Allah berfirman آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ “Rasul beriman dengan apa yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya” Al-Baqarah 285 Dan diantara yang menunjukkan pentingnya bahwa Allah telah menyuruh orang orang beriman untuk mengatakan kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan pada kami didalam sebuah ayat Allah berfirman قُولُوٓاْ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيۡنَا وَمَآ أُنزِلَ إِلَىٰٓ إِبۡرَٲهِـۧمَ وَإِسۡمَـٰعِيلَ وَإِسۡحَـٰقَ وَيَعۡقُوبَ وَٱلۡأَسۡبَاطِ وَمَآ أُوتِىَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَمَآ أُوتِىَ ٱلنَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمۡ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ أَحَدٍ۬ مِّنۡهُمۡ وَنَحۡنُ لَهُ ۥ مُسۡلِمُونَ “Katakanlah oleh kalian “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan asbath anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa dan apa yang diberikan kepada para nabi dari Rabbnya dan kami tidak membeda bedakan diantara mereka dan kami meyerahkan diri kepada Allah”. Al-Baqarah 136 Dan diantara yang menunjukkan pentingnya beriman kepada kitab kitab Allah bahwasanya mengkufuri kitab kitab Allah adalah sebuah kesesatan yang nyata. Allah berfirman وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا “Dan barangsiapa yang kufur kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir, maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang jauh”. An-Nisa 136 Dan diantara hal yang menunjukan pentingnya beriman dengan kitab kitab Allah bahwasanya Allah telah menurunkan kitab kitab tersebut sebagai petunjuk bagi manusia, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya, menunjukkan mereka jalan yang lurus. yang dengannya mereka bahagia di dunia dan akhirat. Allah berfirman إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ “Sesungguhnya Kami telah menurunkan taurat di dalamnya ada petunjuk dan juga cahaya.. Al-Maidah 44 Demikian firman Allah وَآتَيْنَاهُ الإنْجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ “Dan Kami telah berikan isa, injil didalamnya ada petunjuk dan juga cahaya “. Al-Maidah 46 Dan Allah mengatakan ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ “Kitab tersebut yaitu Al-Qur’an tidak ada keraguan didalamnya sebagai petunjuk bagi orang orang yang bertaqwa”. Al-Baqarah 2 Cara beriman dengan kitab-kitab Allah adalah beriman dengan 4 perkara 1⃣ Beriman bahwasanya dengan kitab-kitab ini benar-benar turun dari Allah 2⃣ Beriman dengan nama-nama kitab kitai ketahui namanya sedangkan yang tidak diketahui maka kita beriman secara global 3⃣ Membenarkan kabar-kabar yang shahih dalam kitab-kitab tersebut seperti kabar kabar Al quran dan kabar kabar kitab sebelumnya yang belum diubah 4⃣ Beramal, ridha dan berserah diri dengan hukum-hukum yang belum dihapus di dalam kitab-kitab tersebut dan semua kitab yang terdahulu telah mansukh atau terhapus hukumnya dengan Al-Quran Dan penjelasan ke empat perkara ini in syaa Allah akan diperinci pada halaqah halaqah selanjutnya Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 3 Wahyu 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 WAHYU السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-3 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Wahyu” 📗 Wahyu secara bahasa adalah pemberitahuan yang cepat dan samar. 🔖 Didalam Al-Quran Allah menyebutkan bahwa ➡ Allah Mewahyukan Ibu Musa alayhis salam untuk menyusui Musa alayhis salam, ➡ Dan Allah mewahyukan lebah untuk membuat sarang, ➡ Dan Allah menyebutkan bahwa Nabi Zakaria alayhis salam mewahyukan kepada kaumnya dengan Isyarat, ➡ Dan didalam Al-Quran Allah juga menyebutkan bahwasanya syaithan mewahyukan kepada wali-walinya. Maka ini semua adalah wahyu menurut bahasa. 📗 Adapun secara syariat maka wahyu adalah pemberitahuan Allah kepada para Nabi-Nya dengan apa yang ingin Allah sampaikan kepada mereka baik berupa syariat atau kitab, baik dengan perantara atau tidak dengan perantara. Dan wahyu inilah yang merupakan kekhususan para Nabi. Sebagaimana firman Allah إِنَّآ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ كَمَآ أَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰ نُوحٍ۬ وَٱلنَّبِيِّـۧنَ مِنۢ بَعۡدِهِۦۚ “Sesungguhnya Kami telah wahyukan kepadamu sebagaimana Kami telah wahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya…. ” An-Nisa163 Wahyu Allah sampaikan kepada para Nabi menggunakan 3 cara 1⃣ Allah langsung mewahyukan ke hati yang diwahyukan. Seperti sabda Nabi ﷺ إِنَّ رُوْحَ الْقُدُسِ نَفَثَ فِي رُوعِي أَنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ أَجَلَهَا وَتَسْتَوْعِبَ رِزْقَهَا ، فَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ وَلا يَحْمِلَنَّ أَحَدَكُمُ اسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ يَطْلُبَهُ بِمَعْصِيَةٍ ، فَإِنَّ اللَّهَ لا يُنَالُ مَا عِنْدَهُ إِلا بِطَاعَتِهِ “Sesungguhnya Rūhul Qudus Jibrīl telah meniupkan di dalam hatiku bahwa sebuah jiwa tidak akan meninggal sampai sempurna ajalnya dan sempurna rizqinya. Maka hendaklah kalian perbaiki cara mencari rizqi kalian. Janganlah sampai salah seorang diantara kalian mencari rizqi dengan maksiat karena melihat lambatnya rizqi, karena sesungguhnya tidak dicari apa yang ada di sisi Allāh kecuali dengan keta’atan kepadaNya.” HR Abū Nu’aim dalam Hilyatul Awliyā dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh 2⃣ Allah berbicara langsung dengan Nabi tersebut dari balik hijab. Sebagaimana ketika Allāh berbicara langsung kepada Nabi Musa alayhissalām, sebagaimana dalam firman Allah وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا “Dan Allāh berbicara dengan Mūsā dengan sebenar-benar pembicaraan” An-Nisā 164 3⃣ Wahyu tersebut datang dengan perantaraan malaikat. Sebagaimana turunnya Jibril membawa wahyu dari Allah kepada para Nabi dan Rasul. 📌 Dalil 3 cara ini adalah firman Allah وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ “Dan tidaklah Allāh berbicara kepada manusia kecuali wahyu yang diwahyukan secara langsung atau berbicara kepadanya dari balik hijab atau Allāh mengutus seorang malaikat utusan kemudian malaikat tersebut mewahyukan dengan izin Allāh apa yang Allah kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.” Asy-Syura 51 🔖 Dan Jibril datang kepada nabi dengan membawa wahyu terkadang dengan wujudnya yang asli, terkadang datang wahyu tersebut seperti kerincingan lonceng, dan terkadang Jibril datang menjelma sebagai seorang manusia. Al-Harits Ibnu Hisyām radhiyallāhu anhu pernah bertanya kepada Rasūlullāh ﷺ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، كَيْفَ يَأْتِيكَ الْوَحْيُ ؟ “Wahai Rasūlullāh, bagaimana wahyu datang kepadamu?” Maka Beliau ﷺ berkata أَحْيَانًا يَأْتِينِي مِثْلَ صَلْصَلَةِ الْجَرَسِ ، وَهُوَ أَشَدُّهُ عَلَيَّ فَيُفْصَمُ عَنِّي ، وَقَدْ وَعَيْتُ عَنْهُ مَا قَالَ ، وَأَحْيَانًا يَتَمَثَّلُ لِي الْمَلَكُ رَجُلًا فَيُكَلِّمُنِي فَأَعِي مَا يَقُولُ “Terkadang datang wahyu kepadaku seperti suara kerincingan lonceng dan inilah yang paling berat bagiku. Kemudian suara itu pergi dan aku sudah memahami apa yang dia katakan. Dan terkadang malaikat menjelma sebagai seorang laki-laki kemudian berbicara kepadaku dan akupun memahami apa yang dia ucapkan.” Hadits Muttafaqun alayhi Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 4 Beriman Bahwasanya Kitab-Kitab Ini Benar-Benar Turun Dari Allah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 BERIMAN BAHWASANYA KITAB-KITAB INI BENAR-BENAR TURUN DARI ALLAH السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-4 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Beriman Bahwasanya Kitab-Kitab Ini Benar-Benar Turun Dari Allah” Diantara cara beriman dengan kitab-kitab AllAh adalah ✅ Beriman bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar Turun dari Allah, Merupakan kalamullAh dari AllAh bermulai. ✅ Dan bahwasanya Allah telah, Berbicara secara hakikat dengan huruf dan maknanya, berbicara sesuai dengan yang Dia kehendaki dengan cara yang Allah kehendaki yang sesuai dengan keagungan Allāh Azza wa Jalla. Allāh Berfirman نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنجِيلَ “Dia telah menurunkan atasmu, Al-Kitāb Al-Qurān dengan haq, membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan Dialah yang telah menurunkan Taurāt dan Injīl.” QS Ali Imran 3 Dan Allah Berfirman قُلْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنزِلَ عَلَيْنَا وَمَا أُنزِلَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَالنَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمْ “Katakanlah Kami beriman kepada Allāh dan apa yang diturunkan kepada Kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrāhīm, Ismā’īl, Ishāq, Ya’qūb dan juga asbāth dan apa yang diberikan kepada Mūsā, Īsā dan para Nabi dari Rabb mereka.” QS Ali Imran 84 Tidak boleh seseorang mengatakan bahwa ❌ Taurat yang asli adalah ucapan Musa, atau ❌ Injīl yang asli adalah ucapan Isa. atau mengatakan ❌ Bahwal Al-Qurān adalah ucapan Muhammad. Orang yang mengatakan bahwa kitab-kitab tersebut adalah ucapan manusia maka dia telah kufur dengan ayat-ayat Allah. Allāh berfirman إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآَيَاتِ الله لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَالله عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ “Sesungguhnya orang-orang yang kufur dengan ayat-ayat Allāh, mereka akan mendapatkan adzab yang pedih. Dan Allāh adalah Zat Yang Perkasa dan memiliki siksaan.” QS Ali Imran 4 Allah menceritakan tentang ucapan sebagian orang kafir yang mengatakan إِنْ هَٰذَا إِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِ “Tidaklah Al-Qurān ini kecuali ucapan manusia.” QS Al-Muddatstsir 25 Para rasul dan malaikat hanyalah sebagai perantara dalam menyampaikan kalamullah, Allāh Berfirman وَإِنَّهُ لَتَنزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ ١٩٢ نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ ١٩٣ عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنذِرِينَ ١٩٤ بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِينٍ ١٩٥ “Sesungguhnya dia Al-Qurān diturunkan dari Rabbul Ālamīn, turun dengannya Ar-Rūhul Amīn Jibrīl atas hatimu Nabi Muhammad supaya engkau menjadi pemberi peringatan. Turun kitab tersebut dengan bahasa Arab yang jelas.” QS Asy-Syuara 192-195 Adapun firman Allah إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ Yang Allah sebutkan di dalam surat Al-Haaqqah ayat 40 dan Surat Takwīr ayat 19, yang artinya “Sesungguhnya dia Al-Qurān dalam ucapan Rasul yang mulia.” Maka maksudnya adalah penyandaran ucapan kepada yang menyampaikan. ✅ Di dalam Surat Al-Haqqah, yang dimaksud dengan “utusan” adalah Muhammad shallallāhu alayhi wa sallam, ✅ Di dalam surat At-Takwir yang dimaksud dengan “utusan” adalah malaikat Jibril alayhissalām. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 5 Beriman Dengan Nama-Nama Kitab Allah Yang Kita Ketahui Namanya 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 BERIMAN DEGAN NAMA-NAMA KITAB ALLAH YANG KITA KETAHUI NAMANYA السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-5 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Beriman Dengan Nama-Nama Kitab Allah Yang Kita Ketahui Namanya” Diantara cara beriman dengan kitab-kitab Allāh adalah beriman dengan nama-nama kitab Allah yang telah Allah dan Rasul-Nya beritahukan namanya kepada kita dan kita ketahui namanya 📕 Shuhuf Ibrahim dan Shuhuf Musa ✏ Shuhuf Ibrahim diturunkan kepada Nabi Ibrahim ✏ dan Shuhuf Musa diturunkan kepada Nabi Musa alayhima salam Allāh Berfirman صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ “Yaitu Shuhufnya Ibrahim dan Musa” Surat Al-A’la 19 📕 Az Zabur diberikan kepada Nabi Daud alayhis salam Allāh Berfirman ۚ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا ”Dan Kami telah berikan kepada Daud kitab Zabur” Surat An-Nisa 163 📕 At Taurat yang diturunkan kepada Musa alayhis salam 📕 Al Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa alayhis salam Allāh Berfirman نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ ”Dia lah yang telah menurunkan kepadamu Al Kitab Al Qur’an dengan haq membenarkan apa yang datang sebelumnya dan Dialah yang telah menurunkan at Taurat dan Injil” Surat Al-Imran 3 📕 Al Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ Allāh berfirman شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ “Bulan Ramadhan yang diturunkan didalamnya Al Quran ” Surat Al-Baqarah 185 ☑ Kita harus beriman dengan nama-nama kitab tersebut dan Nabi yang diturunkan kepadanya adapun yang tidak kita ketahui namanya maka kita beriman secara global, maksudnya kita beriman bahwa setiap Rasul memiliki kitab namun tidak semua kita ketahui namanya sebagaimana firman Allāh لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ “Sungguh Kami telah mengutus Rasul-Rasul Kami dengan keterangan-keterangan yang nyata dan Kami turunkan bersama mereka Kitab-kitab dan timbangan supaya manusia berlaku adil” Surat Al-Hadid 25 Dan Insya Allah akan datang penjelasan masing-masing dari kitab tersebut sesuai dengan apa yang Allāh dan Rasul-Nya kabarkan didalam Al-Qur’an. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 6 Shuhuf Ibrahim 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 SHUHUF IBRAHIM السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-6 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Shuhuf Ibrahim” 📙 Shuhuf adalah jama’ dari shahīfah صَحِيْفَةٌ artinya adalah sesuatu yang digunakan untuk menulis di dalamnya. 📙 Shuhuf Ibrahim adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim alayhissalām. Allah berfirman صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى “Yaitu Shuhufnya Ibrahim dan Musa.” QS Al-A’la 19 Dan Allāh Juga berfirman أَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِي صُحُفِ مُوسَى ٣٦ وَإِبْرَاهِيمَ الَّذِي وَفَّى ٣٧ “Apakah dia belum dikabarkan dengan apa yang ada dalam Shuhuf Mūsā dan juga Ibrāhīm yang telah menyempurnakan.” QS An-Najm 36-37 Allah telah mengisyaratkan Shuhuf Ibrahim ini di dalam firmanNya قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنزِلَ إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ “Katakanlah oleh kalian; Kami beriman dengan Allāh dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrāhīm.” QS Al-Baqarah 136 Shuhuf Ibrahim diturunkan di malam pertama di bulan Ramadhān. Rasūlullāh ﷺ bersabda أنزلت صحف إبراهيم عليه السلام في أول ليلة من رمضان “Telah diturunkan Shuhuf Ibrāhīm alayhissalām pada malam yang pertama di bulan Ramadhān.” HR Ahmad dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh ➡ Shuhuf ini tidak diketahui keberadaannya, namun diketahui sebagian kandungannya. Allah berfirman أَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِي صُحُفِ مُوسَى ٣٦ وَإِبْرَاهِيمَ الَّذِي وَفَّى ٣٧ أَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى ٣٨ وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى ٣٩ وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى ٤٠ ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَى ٤١ وَأَنَّ إِلَى رَبِّكَ الْمُنْتَهَى ٤٢ وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى ٤٣ وَأَنَّهُ هُوَ أَمَاتَ وَأَحْيَا ٤٤ وَأَنَّهُ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَى ٤٥ مِنْ نُطْفَةٍ إِذَا تُمْنَى ٤٦ وَأَنَّ عَلَيْهِ النَّشْأَةَ الْأُخْرَى ٤٧ وَأَنَّهُ هُوَ أَغْنَى وَأَقْنَى ٤٨ وَأَنَّهُ هُوَ رَبُّ الشِّعْرَى ٤٩ وَأَنَّهُ أَهْلَكَ عَادًا الْأُولَى ٥٠ وَثَمُودَ فَمَا أَبْقَى ٥١ وَقَوْمَ نُوحٍ مِنْ قَبْلُ إِنَّهُمْ كَانُوا هُمْ أَظْلَمَ وَأَطْغَى ٥٢ وَالْمُؤْتَفِكَةَ أَهْوَى ٥٣ فَغَشَّاهَا مَا غَشَّى ٥٤ “Apakah belum dikabarkan kepadanya tentang apa yang ada di dalam Shuhuf Mūsa dan Ibrāhīm yang telah menyempurnakan? Yaitu bahwasanya sebuah jiwa tidak menanggung dosa jiwa yang lain. Dan bahwasanya seorang manusia tidak memiliki kecuali apa yang dia usahakan. Dan bahwasanya usaha dia akan diperlihatkan kepadanya. Kemudian dibalas dengan balasan yang paling sempurna. Dan bahwasanya hanya kepada Rabbmu kesudahan. Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis. Dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan. Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan wanita dari air mani yang dipancarkan. Dan bahwasanya atas-Nyalah penciptaan yang lain yaitu kebangkitan. Dan bahwasanya Dia yang memberikan kecukupan dan menjadikan ridha. Dan bahwasanya Dia adalah Rabb bagi Asy-Syi’ra yaitu nama sebuah bintang yang disembah. Dan bahwasanya Dialah yang menghancurkan kaum Ād yang pertama. Demikian pula Tsamūd. Maka Dia tidak menyisakan. Dan juga kaum Nūh sebelumnya. Sesungguhnya dahulu mereka lebih zhalim dan lebih durhaka. Dan negeri-negeri kaum Lūth yang telah Allāh hancurkan. Maka Allāh menimpakan atas negeri itu adzab besar yang menimpanya.” QS An-Najm 36-54 Allah juga berfirman قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى ١٤ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى ١٥ بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا ١٦ وَالْآَخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى ١٧ إِنَّ هَذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَى ٨ صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى ١٩ “Sungguh beruntung orang yang membersihkan jiwa dan mengingat nama Rabbnya kemudian shalat. Akan tetapi kalian mendahulukan kehidupan dunia. Dan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya yang demikian ada di dalam Shuhuf yang terdahulu, yaitu Shuhuf Ibrāhīm dan Mūsa.”QS Al-A’la 14-19 Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 7 Shuhuf Musa dan Kitab Az-Zabur 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 SHUHUF MUSA DAN KITAB AZ-ZABUR السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-7 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Shuhuf Musa dan Kitab Az-Zabur” 📙 Allah menyebutkan Shuhuf Musa dan sebagian isinya di dalam Surat Al-A’la dan An-Najm, sebagaimana telah disebutkan ayat-ayatnya di dalam halaqah sebelumnya. 📙 Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa Shuhuf Musa berbeda dengan At-Taurat, diantaranya adalah Syaikh Shalih Alu Syaikh hafizhahullah. 📙 Dan sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa Shuhuf Musa adalah bagian dari Kitab At-Taurat, seperti Syaikh Abdurrazzaq Afifiy rahimahullah. 📙 Dan sebagian yang lain mengatakan bahwa Shuhuf Musa sama dengan kitab At-Taurat, diantaranya adalah Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullah. 📌 Wallāhu a’lam, mana diantara pendapat-pendapat ini yang lebih kuat. ✅ Namun seorang yang beriman wajib beriman secara global dengan semua kitab yang Allāh turunkan kepada para RasulNya. ✅ Az-Zabur, maka kalimat Az-Zabur, secara bahasa artinya adalah kitab, jamaknya adalah Az-Zubur. Allāh berfirman وَكُلُّ شَيْءٍ فَعَلُوهُ فِي الزُّبُرِ “Dan segala yang mereka lakukan tertulis di dalam Az-Zubur.” QS Al-Qamr 52 Maksudnya adalah semuanya tertulis di dalam kitab-kitab yang ada di tangan malaikat. ✅ Yang kita ketahui tentang Az-Zabūr bahwasanya, Kitab ini diturunkan kepada Nabi Dawud alayhissalām, Sebagaimana firman Allāh di dalam surat An-Nisā dan Al-Isrā وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُوراً “Dan Kami telah berikan kepada Dawud kitab Zabur.” An-Nisa 163 dan Al-Isra 55 Rasūlullāh ﷺ bersabda أُعْطِيتُ مَكَانَ التَّوْرَاةِ ؛ السَّبْعَ وَأُعْطِيتُ مَكَانَ الزَّبُورِ ؛ الْمَئِينَ ، وَأُعْطِيتُ مَكَانَ الْإِنْجِيلِ ؛ الْمَثَانِيَ ، وَفُضِّلْتُ ؛ بِالْمُفَصَّلِ “Aku telah diberi As-Sab’u yang sebanding dengan kitab Taurāt. Dan aku diberi Al-Main yang sebanding dengan kitab Az-Zabūr. Dan aku diberi Al-Matsaniy yang sebanding dengan kitab Al-Injil. Dan aku dikaruniai kelebihan dengan Al-Mufashshal.” HR Ahmad dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh 📙 Yang dimaksud dengan As-Sab’u, Al-Main, Al-Matsaniy dan Al-Mufashshal adalah nama kumpulan surat yang ada di dalam Al-Qurān. Az-Zabur diturunkan di bulan Ramadhān, Rasūlullāh ﷺ bersabda وأنزل الزبور لثمان عشرة خلت من رمضان “Dan diturunkan Az-Zabūr setelah berlalu 18 hari di bulan Ramadhān.” HR Ath-Thabrāniy di dalam Al-Mu’jamul Kabīr dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 8 Kitab At Taurat Kitab Taurat Bagian 01 Dari 04 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 KITAB AT TAURAT KITAB TAURAT BAGIAN 01 DARI 04 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-7 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Kitab At Taurat Kitab Taurat Bagian 01 Dari 04” At-Tauraatu التَّوْرَاةُ berasal dari bahasa Ibrani yang artinya ajaran. Diantara kabar yang kita ketahui tentang Taurat di dalam Al-Quran dan Al-Hadits 1⃣. Kitab Taurat atau At-Taurah ini diturunkan kepada Nabi Musa alayhissalam, Allah Berfirman وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ ۖ “Dan sungguh Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab Kitab Taurat dan Kami susulkan setelahnya dengan Rasul-rasul.” Surat Al-Baqarah 87 Rasulullah ﷺ bersabda الْتَقَى آدَمُ وَمُوسَى ، فَقَالَ مُوسَى لآدَمَ آنْتَ الَّذِي أَشْقَيْتَ النَّاسَ ، وَأَخْرَجْتَهُمْ مِنَ الْجَنَّةِ ، َقَالَ آدَمُ لِمُوسَى أَنْتَ مُوسَى الَّذِي اصْطَفَاكَ اللَّهُ بِرِسَالَتِهِ ، وَاصْطَفَاكَ لِنَفْسِهِ ، وَأَنْزَلَ عَلَيْكَ التَّوْرَاةَ ؟ قَالَ نَعَمْ ، “Bertemu Adam dan Musa, maka berkata Musa kepada Adam, Apakah engkau adalah Adam yang telah menyengsarakan manusia dan mengeluarkan mereka dari surga? Adam berkata, apakah engkau adalah Musā yang Allah telah memilihmu dengan risalah-Nya dan memilihmu untuk diri-Nya dan menurunkan kepadamu Kitab Taurat? Musa berkata, Ya’.” HR Bukhari dan Muslim 2⃣. Disana ada beberapa kata di dalam Al-Quran yang Allah gunakan untuk kitab Taurat ini. 🔖 At-Taurah Dan ini yang paling banyak Allah pakai di dalam Al-Quran. Diantaranya, Allah Berfirman نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنجِيلَ “Dia telah menurunkan atasmu Al-Kitab yaitu Al-Quran dengan benar, membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan Dialah yang telah menurunkan Taurat dan Injil.” Surat Āli Imrān 3 Diantara nama lain Taurat adalah 🔖 Al-Kitab Allāh Berfirman وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ ۖ “Dan sungguh Kami telah berikan kepada Musa Kitab yaitu Taurat dan Kami susulkan setelahnya dengan rasul-rasul.” Surat Al-Baqarah 87 🔖 Al-Furqan Allah Berfirman وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَىٰ وَهَارُونَ الْفُرْقَانَ وَضِيَاءً وَذِكْرًا لِّلْمُتَّقِينَ “Dan sungguh Kami telah berikan kepada Musa dan Harun Al-Furqan yaitu Taurat dan cahaya serta peringatan bagi orang-orang yang bertaqwa.” Surat Al-Anbiya 48 🔖 Kitab Musa Allah Berfirman وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَى إِمَامًا وَرَحْمَةً “Dan sebelum Al-Quran adalah kitab Musa sebagai imam dan rahmat.” Surat Al-Ahqaf 12 Diantara nama lain dari At-Taurah adalah 🔖 Al-Alwah Allah Berfirman وَكَتَبْنَا لَهُ فِي الأَلْوَاحِ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْعِظَةً وَتَفْصِيلاً لِكُلِّ شَيْءٍ “Dan Kami telah menulis untuknya yaitu untuk Musa di dalam Al-Alwah yaitu Taurat segala sesuatu sebagai nasihat dan perincian untuk segala sesuatu.” Surat Al-A’rāf 145 Dan di dalam sebuah riwayat yang lain di dalam Shahih Muslim dari kisah percakapan antara Nabi Adam dengan Musa alayhimassalam. Nabi Adam berkata kepada Musa وأعطاك الألواح فيها بيان كل شيء “Dan Allah memberimu Al-Alwah, di dalamnya penjelasan segala sesuatu.” 🔖 Shuhuf Musa Menurut sebagian ulama yang berpendapat bahwa Shuhuf Musa adalah Taurat. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 9 Kitab At Taurat Kitab Taurat Bagian 02 Dari 04 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 KITAB AT TAURAT KITAB TAURAT BAGIAN 02 DARI 04 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-9 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Kitab At Taurat Kitab Taurat Bagian 02 Dari 04” Diantara kabar yang kita ketahui tentang Kitab Taurat di dalam Al-Qurān dan Al-Hadits, 3⃣ Bahwasanya Allah telah menulis At-Taurah dengan tanganNya. Di dalam sebagian riwayat dari kisah percakapan antara Nabi Ādam dan Musa alayhimassalām, Nabi Ādam berkata kepada Musa وخَطَّ لك التوراة بيده “Dan Dialah yang telah menulis untukmu At-Taurah dengan tanganNya.” HR Abū Dāwūd, Ibnu Mājah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh Diantara kabar yang kita ketahui tentang Taurat adalah, 4⃣ Sebagian yang terkandung di dalam kitab ini. Dan diantara kandungan Taurat ⑴ BEBERAPA PERKARA YANG TERKANDUNG DI DALAM SHUHUF IBRRAHIM ALAYHISSALĀM ⇒ Sebagaimana telah berlalu penjelasannya. ⇒ Ini bagi yang berpendapat bahwa Shuhuf Mūsā adalah Taurat. ⑵ HUKUM-HUKUM UNTUK BANI ISRĀĪL Allāh berfirman إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Taurat, di dalamnya ada petunjuk dan cahaya yang dengan kitab tersebut para Nabi yang berserah diri memberi keputusan atau menghukumi untuk orang-orang Yahudi.” QS Al-Māidah 44 Kemudian di dalam ayat setelahnya, Allāh mengabarkan sebagian hukum-hukum tersebut yaitu tentang Hukum Qishāsh. Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman وَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيهَا أَنَّ النَّفْسَ بِالنَّفْسِ وَالْعَيْنَ بِالْعَيْنِ وَالْأَنْفَ بِالْأَنْفِ وَالْأُذُنَ بِالْأُذُنِ وَالسِّنَّ بِالسِّنِّ وَالْجُرُوحَ قِصَاصٌ ۚ فَمَنْ تَصَدَّقَ بِهِ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَهُ ۚ “Dan Kami tetapkan bagi mereka dalam Taurat bahwa jiwa dibalas dengan jiwa, mata dibalas dengan mata, hidung dibalas dengan hidung, telinga dibalas dengan telinga, gigi dibalas dengan gigi dan luka-lukapun ada qishashnya. Maka barangsiapa bershadaqah dengannya yaitu dengan melepas hak qishashnya maka itu menjadi penebus dosa baginya.” Al-Māidah 45 Dan diantara kandungan At-Taurāh, ⑶ KABAR GEMBIRA TENTANG KEDATANGAN NABI MUHAMMAD SHALLALLĀHU ALAYHI WA SALLAM Allāh berfirman الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ “Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul lagi Nabi yang ummi, yaitu tidak membaca dan tidak menulis yang namanya mereka temukan tertulis di sisi mereka di dalam Taurāt dan Injīl.” QS Al-A’rāf 157 Diantara kandungan Taurat adalah tentang, ⑷ PENYEBUTAN SEBAGIAN SIFAT SHAHĀBAT RASŪLULLĀH SHALLALLĀHU ALAYHI WA SALLAM Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman مُحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ “Muhammad adalah Rasūlullāh, dan orang-orang yang bersamanya yaitu para shahābat keras terhadap orang-orang kafir, saling menyayangi di antara mereka. Engkau melihat mereka rukū’ lagi sujud mencari karunia dan keridhaan dari Rabb mereka. Tanda mereka ada di wajah-wajah mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka di dalam Taurat dan sifat-sifat mereka di dalam Injīl.” QS Al-Fath 29 Diantara kandungan Taurat, ⑸ BAHWASANYA ALLĀH MEMBELI JIWA DAN HARTA ORANG-ORANG YANG BERIMAN DENGAN SURGA Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman إِنَّ اللّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْداً عَلَيْهِ حَقّاً فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللّهِ فَاسْتَبْشِرُواْ بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ “Sesungguhnya Allāh telah membeli dari orang-orang yang beriman diri-diri mereka dan harta-harta mereka dengan surga. Mereka berperang di jalan Allāh kemudian mereka membunuh dan dibunuh. Janji Allāh yang haq di dalam Taurāt, Injīl dan Al-Qurān. Dan siapa yang lebih menyempurnakan janji daripada Allāh? Maka hendaklah kalian bergembira dengan jual beli yang kalian lakukan, yang demikian adalah keuntungan yang besar.” QS At-Taubah 111 Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 10 Kitab At Taurat Kitab Taurat Bagian 03 Dari 04 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 KITAB AT TAURAT KITAB TAURAT BAGIAN 03 DARI 04 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-10 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Kitab At Taurat Kitab Taurat Bagian 03 Dari 04” Dan diantara kabar yang kita ketahui tentang Kitab Taurat di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits, 5⃣ Bahwasanya Kitab Taurat adalah kitab yang Allah turunkan khusus untuk Bani Israil. Allah berfirman وَآتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِّبَنِي إِسْرَائِيلَ “Dan Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab yaitu Taurat dan Kami jadikan kitab tersebut sebagai petunjuk bagi Bani Israil.” QS Al-Isra 2 6⃣ Bahwasanya Kitab Taurat diturunkan dengan bahasa Ibrani. Berkata Abu Hurairah radhiyallāhu anhu, كان أهل الكتاب يقرؤون التوراة بالعبرانية ويفسرونها بالعربية لأهل الإسلام “Dahulu Ahlul Kitab yaitu orang-orang Yahudi membaca Taurat dengan bahasa Ibrani dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab untuk orang-orang Islam.” Atsar ini dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari di dalam Shahihnya 7⃣ Sebagian Kitab Taurat telah diubah oleh orang-orang Yahudi dan disesuaikan dengan hawa nafsu mereka. Sebagaimana firman Allah فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَٰذَا مِنْ عِندِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۖ فَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا يَكْسِبُونَ “Maka sungguh kecelakaan bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan-tangan mereka kemudian berkata, Ini adalah dari sisi Allah’ untuk menjualnya dengan harga murah. Maka kecelakaan bagi mereka karena apa yang ditulis tangan-tangan mereka dan kecelakaan bagi mereka karena apa yang mereka usahakan.” QS Al-Baqarah 79 Dan sebagaimana firman Allah وَإِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيقًا يَلْوُونَ أَلْسِنَتَهُمْ بِالْكِتَابِ لِتَحْسَبُوهُ مِنَ الْكِتَابِ وَمَا هُوَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَيَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ “Dan sungguh diantara mereka ada sekelompok orang yang membolak-balik lisan-lisan mereka dengan Al-Kitab supaya kalian menyangka bahwa itu adalah Al-Kitab dan mereka berkata, Ini adalah dari sisi Allah’ padahal itu bukan dari sisi Allah dan mereka mengatakan kedustaan atas nama Allah padahal mereka mengetahui.” QS Ali Imran 78 Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 11 Kitab At Taurat Kitab Taurat Bagian 04 Dari 04 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 KITAB AT TAURAT KITAB TAURAT BAGIAN 04 DARI 04 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-11 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Kitab At Taurat Kitab Taurat Bagian 04 Dari 04” 📗 Diantara yang menunjukkan Taurat sudah mengalami perubahan, bahwasanya Taurat yang sekarang yang dinamakan oleh orang Nashrani dengan perjanjian lama Didalamnya ada perkara-perkara yang bertentangan dengan Al-Quran. Diantaranya 📝 Menyifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak baginya ❌ Diantaranya mereka menyifati Allah dengan rasa letih. Didalam Perjanjian Lama keluaran pasal 31 ayat 17, disebutkan didalamnya sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi. Dan pada hari yang ke-7, Ia berhenti bekerja untuk beristirahat. Dan Allah telah membantah ucapan mereka ini didalam firman-Nya وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَمَا مَسَّنَا مِن لُّغُوبٍ “Dan sungguh Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam hari dan Kami tidak tertimpa rasa letih” Qaaf 38 ❌ Dengan mereka juga menyifati Allah dengan sifat penyesalan, didalam keluaran pasal ke-32 ayat ke-14 disebutkan “Dan menyesalah Tuhan karena malapetaka yang dirancangNya atas umatNya” Padahal sifat penyesalan hanya timbul dari Dzat yang tidak mengetahui akibat sesuatu. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang sudah berlalu maupun yg akan datang. Allah berfirman إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ “Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” al-Anfal 75 Dan Allah berfirman يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ “Dia mengetahui apa yang didepan mereka yaitu apa yang telah berlalu, dan apa yang dibelakang mereka yaitu apa yang akan datang” Al-Baqarah 255 Diantara perkara-perkara yang bertentangan dengan Al-Quran yang ada didalam Perjanjian Lama 📝 Mereka menyifati beberapa orang Nabi dengan sifat yang tidak layak ❌ Diantaranya, bahwa Nabi Nuh pernah mabuk dan telanjang. Didalam Perjanjian Lama kejadian pasal ke-9 ayat 20-21 disebutkan “Nuh menjadi petani dialah yang mula-mula membuat kebun anggur setelah ia minum anggur mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya” ❌ Mereka juga menyebutkan bahwa Nabi Luth berzina dengan dua orang anak wanitanya sampai keduanya hamil dan melahirkan. Sebagaimana disebutkan kisah nya didalam kejadian pasal ke-19 ayat 30-38. Padahal para Nabi dan Rasul adalah maksum terjaga dari dosa-dosa besar mereka adalah manusia pilihan Allah yang kita diperintahkan untuk meneladani mereka. Allah berfirman اللَّهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ النَّاسِ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ “Allah memilih utusan-utusan dari kalangan Malaikat dan dari kalangan manusia, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” Al-Hajj 75 Dan Allah juga berfirman أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ قُل لَّا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرَى لِلْعَالَمِينَ ”Mereka para Nabi adalah orang-orang yang telah Allah berikan petunjuk maka dengan petunjuk mereka hendaklah engkau meneladani” al-An’am 90 Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 12 Kitab Al Injil Bagian 01 Dari 03 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 KITAB AL INJIL BAGIAN 01 DARI 03 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-12 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Kitab Al Injil Bagian 01 Dari 03” 📕 Ada yang mengatakan bahwa kata Al-Injil berasal dari bahasa Yunani yang artinya kabar gembira. Diantara kabar yang kita ketahui tentang Al-Injil didalam Alquran dan Al Hadits 📕 Al-Injil diturunkan kepada Nabi Isa Allah berfirman ثُمَّ قَفَّيْنَا عَلَى آثَارِهِم بِرُسُلِنَا وَقَفَّيْنَا بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَآتَيْنَاهُ الْإِنجِيلَ “Kemudian Kami susulkan setelah mereka yaitu Nabi Nuh dan Nabi Ibrahim Rasul-rasul Kami dan kami susulkan pula Isa Putra Maryam dan Kami berikan Injil kepadanya” al-Hadid 27 📕 Al-Injil diturunkan untuk membenarkan At Taurat mengikutinya dan tidak menyelisihinya Allah berfirman وَقَفَّيْنَا عَلَى آثَارِهِم بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَآتَيْنَاهُ الْإِنجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ وَمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِينَ ”Dan Kami susulkan setelah mereka dengan Isa putra Maryam yang membenarkan apa yang datang sebelumnya berupa kitab Taurat dan Kami berikan Injil kepadanya didalamnya ada petunjuk dan cahaya dan Injil tersebut datang untuk membenarkan kitab yang datang sebelumnya yaitu kitab Taurat dan petunjuk serta nasehat bagi orang-orang yang bertaqwa” Al-Maidah 46 📕 Kitab Injil isinya mengikuti isi Taurat kecuali dalam beberapa hukum yang sedikit. Allah berfirman menceritakan ucapan Nabi Isa kepada Bani Israil وَمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَلِأُحِلَّ لَكُم بَعْضَ الَّذِي حُرِّمَ عَلَيْكُمْ ”Dan Aku membenarkan kitab yang datang sebelumku yaitu Taurat dan aku menghalalkan sebagian dari apa yang sebelumnya diharamkan atas kalian” Ali Imran 50 Berkata Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat ini وَلِهَذَا كَانَ المَشْهُوْرُ مِنْ قَوْليْ اَلْعُلَمَاءِ أَنَّ الْإِنْجِيْلَ نَسَخَ بَعْضَ أَحْكَامِ التَّوْرَاة “Oleh karena itu yang masyhur dari dua pendapat ulama bahwa injil menghapuskan sebagian hukum-hukum Taurat” Datang di Perjanjian Baru Injil Matius pasal 5 ayat 17-19 yang menguatkan hal ini disebutkan didalamnya bahwa Nabi Isa berkata ”Janganlah kamu menyangka bahwa aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para Nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena aku berkata kepadamu sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini satu huruf atau satu titik pun tidak akan di tiadakan dari hukum Taurat sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yg meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah didalam kerajaan Surga” Oleh karena itu Nabi Isa berkhitan sebagaimana dalam Perjanjian Baru Injil Lukas pasal 2 ayat 21, yang demikian karena beliau mengikuti syariat Nabi Musa sebagaimana disebutkan di dalam perjanjian lama kejadian pasal 17 ayat 9-14. Adapun Paulus dia telah merusak ajaran Nabi Musa dan Nabi Isa dan membatalkan hukum sunat dan mengatakan “bahwa sunat adalah sunat dalam hati” sebagaimana dalam Perjanjian Baru Roma pasal II ayat 28-29. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 13 Kitab Al Injil Bagian 02 Dari 03 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 KITAB AL INJIL BAGIAN 02 DARI 03 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-13 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Kitab Al Injil Bagian 02 Dari 03” Diantara kabar yang kita ketahui tentang Al-Injil didalam Alquran dan Al Hadits Tentang sebagian yang terkandung di dalam Al-Injil 📕 Allah menyebutkan diantara kandungan Kitab Injil adalah ✅ Kabar gembira tentang kedatangan Nabi Muhammad. Sebagaimana dalam Al-A’raf 157 ✅ Demikian pula, penyebutan sebagian sifat shahabat Rasulullah. Sebagaimana dalam Al-Fath 29 ✅ Dan Allah juga menyebutkan di dalamnya bahwa Allah Membeli Jiwa dan Harta Orang Yang Beriman dengan Surga. Sebagaimana di dalam surat At-Taubah 111 Dan diantara kabar yang kita ketahui tentang Kitab Injil di dalam Al-Quran dan Al-Hadits 📕 Diturunkan Kitab Injil malam tanggal 14 Ramadhan Rasulullah bersabda وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ ، وَأُنْزِلَ الإِنْجِيلُ لِثَلاثَ عَشْرَةَ مَضَتْ مِنْ رَمَضَانَ “Dan Taurat diturunkan setelah 6 hari berlalu di bulan Ramadhan yaitu malam tanggal 7 dan Injil diturunkan setelah 13 hari berlalu di bulan Ramadhan yaitu malam tanggal 14” HR. Ath-Thabraniy di dalam Al-Mu’jamul Kabir dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albaniy رَحِمَهُ اللهُ Perlu diketahui bahwa Al-Injil yang ada sekarang bukanlah Injil yang asli yang diturunkan kepada Nabi Isa. Al-Injil yang Allah turunkan kepada Nabi Isa tidak diketahui bekasnya, yang ada hanyalah tulisan orang-orang yang tidak jelas riwayat hidupnya dan tidak ada sanad yang shahih. Yang mereka hidup berpuluh-puluh tahun setelah Nabi Isa diangkat oleh Allah, sehingga banyak kesalahan dan perbedaan yang banyak sekali antara injil-injil tersebut. Oleh karena itu mereka menamakan Injil-injil tersebut dengan nama nama penulisnya Injil Mathius Injil Markus Injil Lukas Injil Yohana Dan lain-lain. Dan mereka tidak mengatakan bahwa itu Injil dari Isa Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 14 Kitab Al Injil Bagian 03 Dari 03 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 KITAB AL INJIL BAGIAN 03 DARI 03 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-14 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Kitab Al Injil Bagian 03 Dari 03” Diantara kesalahan yang ada di dalam Injil yang tersebar sekarang adalah 📕 Penyebutan nasab Nabi Isa kepada laki-laki. Sebagaimana didalam Injil Matius pasal 1 ayat 1-17, dan didalam Injil Lukas pasal 3 ayat 23-38. Padahal Allah telah mengabarkan di dalam Al-Quran bahwa Nabi Isa lahir dari seorang wanita tanpa disentuh laki-laki. Seorang wanita yang shalihah, bukan wanita pezina. Dan bukan wanita yang bersuami. Sebagai kekuasaan Allah. Allah Berfirman قَالَتْ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيًّا قَالَ كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِّلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّا وَكَانَ أَمْرًا مَّقْضِيًّا “Maryam berkata, “Bagaimana aku memiliki anak laki-laki, padahal tidak ada laki-laki yang menyentuhku dan aku bukan wanita pezina” Jibril berkata “Demikianlah dikatakan oleh Rabbmu” Dia berkata, “Yang demikian mudah bagiKu dan supaya Kami jadikan dia yaitu Isa sebagai tanda kekuasaan Kami bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami. Dan itu adalah perkara yang sudah diputuskan” Maryam 20-21 Oleh karena itu, Allah menyebutkan di dalam Al Quran 📌 Isa bin Maryam. Sebagaimana dalam surat Al-Baqarah 87 dan juga yang lain; 📌 atau Allah menyebutkan, Al-Masih bin Maryam. Sebagaimana dalam surat Al-Maidah ayat 17 dan juga yang lain; 📌 atau Allah menyebutkan, Al-Masih Isa bin Maryam. Sebagaimana dalam surat Ali Imran ayat 45 dan juga yang lain. 📕 Apa yang tertulis didalam Injil yang sekarang justru membenarkan aqidah orang Yahudi yang mengatakan bahwa Nabi Isa adalah anak zina. 📕 Dan disana ada perbedaan antara nasab Isa didalam Injil Matius dan Injil Lukas 🔖 Di dalam Injil Matius disebutkan bahwa Nabi Isa adalah Anak Yusuf bin Ya’qub bin Matan bin Ilyazar dan seterusnya, dan beliau termasuk keturunan Nabi Sulaiman bin Dawud. 🔖 Adapun didalam Injil Lukas disebutkan bahwa beliau adalah Anak Yusuf bin Eli bin Matat bin Lewi dan seterusnya. Dan termasuk keturunan Natan bin Dawud. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 15 Kitab Al Quran Bagian 01 Dari 06 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 KITAB AL QURAN BAGIAN 01 DARI 06 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-15 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Kitab Al Quran Bagian 01 Dari 06”. 📙 Al-Quran secara bahasa adalah mashdar dari قَرَأَ, artinya جَمَعَ yaitu mengumpulkan. ➡ Dinamakan demikian karena Al-Quran mengumpulkan kisah-kisah, perintah-perintah, larangan-larangan, pahala dan juga ancaman. Dan juga mengumpulkan ayat-ayat serta surat-surat satu dengan yang lain. 📙 Adapun secara syari’at, maka Al-Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada Rasulullah ﷺ melalui Jibril. Dan ditulis di dalam mushaf dari awal surat Al-Fatihah sampai akhir surat An-Naas. Allah telah memberikan keistimewaan yang banyak terhadap Al-Quran yang tidak dimiliki kitab-kitab sebelumnya, diantaranya ✅ Al-Quran wajib diimani secara terperinci Yaitu dengan ➡ Dibenarkan kabar-kabarnya ➡ Dilakasanakannya perintah perintahnya ➡ Dijauhi larangan-larangannya ➡ Dilaksanakan nasehatnya ➡ Berhukum dengan Al-Quran di dalam perkara yang kecil maupun yang besar ➡ Dan beribadah kepada Allah dengan cara yang tercantum di dalamnya, ➡ Dan di dalam sunnah Rasul-Nya ﷺ ✅ Al-Quran adalah mu’jizat yang abadi Seandainya seluruh ahli bahasa bersatu untuk mendatangkan yang semisal Al-Quran, niscaya mereka tidak akan mampu. Allah Berfirman قُل لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَن يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا “Katakanlah Seandainya manusia dan jin berkumpul untuk mendatangkan yang semisal dengan Al-Quran niscaya mereka tidak bisa mendatangkan yang semisalnya meskipun sebagian membantu sebagian yang lain” Al-Isra’ 88 Dan di dalam hadits Rasulullah ﷺ bersabda مَا مِنَ الأَنْبِيَاءِ نَبِيٌّ إِلاَّ أُعْطِيَ مَا مِثْلُهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ، وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُ وَحْيًا أَوْحَاهُ اللَّهُ إِلَىَّ فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ تَابِعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ “Tidak ada seorang Nabi kecuali diberi ayat-ayat yaitu tanda-tanda kekuasan Allah atau mu’jizat yang seharusnya beriman dengannya manusia. Dan sesungguhnya yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang Allah wahyukan kepadaku yaitu Al-Quran maka aku berharap menjadi orang yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat” HR. Bukhari dan Muslim ✅ Allah telah berjanji untuk menjaganya dari pengubahan, baik lafazh maupun maknanya ➡ Dijaga lafazhnya sehingga tidak bisa ditambah dan tidak dikurangi, dan dijaga maknanya dari makna-makna yang menyimpang. Allah Berfirman إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ “Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan adz-Dzikr yaitu Al-Quran dan sesungguhnya Kamilah yang menjaganya” Al-Hijr 9 Dan Allah Berfirman لَّا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ تَنزِيلٌ مِّنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ “Al-Quran tidak didatangi kebathilan, baik dari depan maupun dari belakang, diturunkan dari Dzat Yang Maha Bijaksana Lagi Maha Terpuji” Fushshilat 42 Oleh karena itu, Allah menyiapkan di sana, orang-orang yang menghafal Al-Quran. Para ulama yang menerangkan pemahaman yang benar tentang ayat-ayat Al-Quran dari masa ke masa, dari zaman Nabi ﷺ sampai zaman kita dan sampai Allah mengangkat Al-Quran di akhir zaman. Mereka menghafal dan memahami maknanya dan istiqamah di dalam mengamalkannya, mengkhidmah Al-Quran dengan berbagai cara. Ada yang menulis tafsirnya baik yang singkat maupun yang panjang lebar. Ada yang mengarang tentang cara penulisannya, tentang cara membacanya, tentang i’rabnya, dan lain-lain. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 16 Kitab Al Quran Bagian 02 Dari 06 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 KITAB AL QURAN BAGIAN 02 DARI 06 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-16 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Kitab Al Quran Bagian 02 Dari 06”. Diantara keistimewaan Al-Quran 💚 Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur Al-Quran Allah turunkan dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia di bulan Ramadhan, pada malam Laylatul Qadr. Allah Berfirman شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ “Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya Al-Quran” Al-Baqarah 185 Dan Allah Berfirman إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran di malam Laylatul Qadr” Al-Qadr 1 ➡ Kemudian, turun Al-Quran secara berangsur-angsur sesuai dengan kejadian dan peristiwa selama 23 tahun. ➡ Ada di antaranya yang turun sebelum hijrahnya Nabi ﷺ ke kota Madinah yang dinamakan surat-surat Makiyyah. ➡ Dan ada diantaranya yang turun setelah hijrah Nabi ﷺ ke kota Madinah yang dinamakan dengan surat-surat Madaniyyah. ➡ Dan diantara hikmah turunnya Al-Quran secara berangsur-angsur adalah agar lebih mudah dihafal, dimengerti dan diamalkan. Allah Berfirman وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنزِيلًا “Dan Al-Quran telah Kami pisah-pisahkan yaitu diturunkan secara berangsur-angsur supaya engkau wahai Muhammad membacakannya atas manusia pada beberapa waktu dan sungguh Kami telah benar-benar menurunkannya secara bertahap” Al-Isra 106 Dan Allah Berfirman وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا “Dan berkata orang-orang kafir seandainya diturunkan kepadanya Al-Quran dengan sekali turun, demikianlah supaya Kami tetapkan hatimu dengannya dan Kami telah menjelaskan Al-Quran dengan perlahan” Al-Furqan 32 Dan diantara keistimewaan Al-Quran 💚 Al-Quran adalah Muhaymin bagi kitab-kitab sebelumnya Allah Berfirman وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ “Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al-Kitab dengan haq yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan muhaymin kitab-kitab sebelumnya” al-Maidah 48 ➡ Yang dimaksud dengan muhaymin adalah yang menjadi saksi, yang menghukumi, yang mengemban amanat. ➡ Maksudnya apa yang sesuai dengannya berarti benar dan menyelisihinya berarti salah. Diantara keistimewaan Al-Quran 💚 Bahwasanya Al-Quran diturunkan supaya menjadi petunjuk bagi seluruh manusia dan jin dan bukan untuk bangsa tertentu saja. Allah Berfirman تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا “Sungguh berbarakah Dzat yang telah menurunkan Al-Furqan yaitu Al-Quran kepada hambanya supaya memberi peringatan kepada seluruh alam” Al-Furqan 1 Seandainya seorang Nabi yang diutus kepada kaum tertentu hidup di zaman Nabi Muhammad ﷺ niscaya dia diharuskan mengikuti Al-Quran dan mengikuti syari’at Nabi Muhammad ﷺ. Beliau ﷺ Bersabda وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ مُوسَى كَانَ حَيًّا مَا وَسِعَهُ إِلَّا أَنْ يَتْبَعَنِي “Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, seandainya Musa hidup niscaya tidak ada pilihan baginya kecuali mengikuti aku” Hadits Hasan Riwayat Imam Ahmad Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 17 Kitab Al Quran Bagian 03 Dari 06 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 KITAB AL QURAN BAGIAN 03 DARI 06 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-17 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Kitab Al Quran Bagian 03 Dari 06”. Al-Quran memiliki nama-nama yang banyak yang menunjukkan keutamaannya, diantaranya 💚 Al-Quran الْقُرْآنُ Ini adalah nama yang paling banyak didalam Al-Quran dan inilah yang paling masyhur. Allah Berfirman أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا “Apakah mereka tidak mentadabburi Al-Quran? Dan seandainya itu dari selain Allah niscaya mereka akan mendapatkan di dalamnya perselisihan yang banyak” An-Nisa 82 💚 Al-Kitab الْكِتَابُ Artinya “kitab”, dari kata كَتَبَ yang artinya mengumpulkan. Dinamakan demikian karena dia mengumpulkan huruf dengan huruf, ayat dengan ayat, surat dengan surat. Allah Berfirman أَفَغَيْرَ اللَّهِ أَبْتَغِي حَكَمًا وَهُوَ الَّذِي أَنزَلَ إِلَيْكُمُ الْكِتَابَ مُفَصَّلً “Apakah kepada selain Allah aku mencari hakim? Padahal Dialah yang menurunkan Al-Kitab yaitu Al-Quran secara terperinci” Al-An’am 114 💚 Kitabullah كِتَابُ اللَّه Artinya “kitab Allah”. Allah Berfirman إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ “Sesungguhnya orang-orang yang membaca Kitabullah dan mendirikan shalat dan berinfaq dari sebagian harta yang Kami rezekikan kepadanya, baik dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan, mereka mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi” Fathir 29 💚 Al-Furqan الْفُرْقَانُ Artinya “yang membedakan”. Karena dia membedakan yang benar dengan yang bathil, membedakan petunjuk dan kesesatan, membedakan yang halal dan yang haram. Allah Berfirman تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا “Sungguh berbarakah Dzat yang telah menurunkan Al-Furqan yaitu Al-Quran kepada hambaNya supaya memberi peringatan kepada seluruh alam” Al-Furqan 1 💚 Adz-Dzikru الذِّكْرُ Ada yang mengatakan artinya adalah peringatan, karena di dalamnya ada peringatan dan nasehat. Dan ada yang mengatakan artinya adalah penyebutan, karena di dalam Al-Quran disebutkan banyak permasalahan dan dalil-dalil yang jelas. Allah Berfirman إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ “Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan Adz-Dzikru yaitu Al-Quran dan sesungguhnya Kamilah yang menjaganya” Al-Hijr 9 💚 Hablullah حَبْلُ اللَّه Artinya “Tali Allah”. Dinamakan demikian karena dia menyampaikan kepada ridha Allah. Allah Berfirman وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا “Dan hendaklah kalian semua berpegang teguh dengan hablullah yaitu Al-Quran dan janganlah kalian saling berpecah belah” Ali Imran 103 Di dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda وَأَنَا تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللهِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ فَخُذُوا بِكِتَابِ اللهِ، وَاسْتَمْسِكُوا بِهِ فَحَثَّ عَلَى كِتَابِ اللهِ وَرَغَّبَ فِيهِ، ثُمَّ قَالَ وَأَهْلُ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي “Dan aku tinggalkan di antara kalian 2 perkara yang berat; yang pertama Kitabullah, didalamnya ada petunjuk dan cahaya. Maka ambillah dengan kitabullah dan berpeganglah dengannya. Maka beliaupun menganjurkan dan mendorong untuk berpegang teguh dengan kitabullah. Kemudian Beliau berkata Dan keluargaku, aku ingatkan kalian kepada Allah tentang keluargaku. Aku ingatkan kalian kepada Allah tentang keluargaku. Aku ingatkan kalian kepada Allah tentang keluargaku’” HR Muslim Di dalam sebuah riwayat, Beliau ﷺ mengatakan أَحَدُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ هُوَ حَبْلُ اللَّهِ مَنِ اتَّبَعَهُ كَانَ عَلَى الْهُدَى وَمَنْ تَرَكَهُ كَانَ عَلَى ضَلاَلَةٍ “Yang pertama diantara keduanya adalah Kitabullah, dia adalah hablullah. Barangsiapa yang mengikutinya maka dia di atas petunjuk dan barangsiapa yang meninggalkannya maka dia di atas kesesatan” Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 18 Kitab Al Quran Bagian 04 Dari 06 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 KITAB AL QURAN BAGIAN 04 DARI 06 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-18 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Kitab Al Quran Bagian 04 Dari 06”. Allah عَزَّ وَ جَلَّى juga menyifati Al-Quran dengan beberapa sifat yang memiliki makna yang agung yang juga menunjukkan keutamaannya. Diantara sifat-sifat tersebut 💚 Aziz عَزِيْزٌ Artinya yang mulia, dimuliakan oleh Allah dengan dijaga dari segala perubahan. Allah Berfirman إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِالذِّكْرِ لَمَّا جَاءَهُمْ وَإِنَّهُ لَكِتَابٌ عَزِيزٌ “Sesungguhnya orang-orang yang ingkar dengan adz-dzikru Al-Quran ketika datang kepada mereka dan sesungguhnya dia adalah kitab yang mulia” Fushshilat 41 💚 Majiid مَجِيْدٌ Artinya agung lagi mulia. Maksudnya agung maknanya dan luas ilmunya. Allah Berfirman بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَّجِيدٌ “Bahkan dia adalah Al-Quran yang agung” Al-Buruj 21 💚 Kariimun كَرِيْمٌ Artinya mulia lagi banyak manfaatnya, besar kebaikannya dan dalam ilmunya. Allah Berfirman إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ “Sesungguhnya dia adalah Al-Quran yang mulia” al-Waqi’ah 77 💚 Mubaarak مُبَارَكٌ Artinya yang berbarakah, yang banyak manfaatnya dan banyak membawa kebaikan. Kebaikan bagi yang membacanya, yang menghafalnya, yang mendengarnya, yang mentadabburinya, maupun yang mengamalkannya. Allah Berfirman وَهَذَا كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُّصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ “Dan ini adalah kitab yang Kami turunkan berbarakah membenarkan apa yang datang sebelumnya” Al-An’am 92 💚 Fashl فَصْلٌ Artinya yang benar dan jelas, memisahkan antara yang haq dan yang bathil. Allah Berfirman إِنَّهُ لَقَوْلٌ فَصْلٌ “Sesungguhnya dia Al-Quran adalah ucapan yang memisahkan antara yang haq dan yang bathil” Ath-Thariq 13 💚 Hakiim اَلْحَكِيْمُ Allah Berfirman “Alif Lam Mim. Itu adalah ayat-ayat kitab yang hakiim, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat baik” Luqman 1-3 Hakim artinya memiliki hikmah dan kebijaksanaan yang mendalam, ayat-ayatnya muhkam, yaitu kokoh. Dia kokoh karena datang dengan lafazh yang paling fasih dan jelas yang mengandung makna yang dalam, Kokoh karena tidak mungkin dirubah, Kokoh karena kabar-kabar yang ada didalamnya benar sesuai dengan kenyataan, Kokoh karena tidak memerintah kecuali dengan sesuatu yang merupakan kebaikan bagi manusia dan tidaklah melarang kecuali dari sesuatu yang merupakan keburukan bagi manusia, dan Dia kokoh karena tidak ada pertentangan diantara ayat-ayatnya. 💚 Berbahasa Arab yang jelas Allah Berfirman وَإِنَّهُ لَتَنزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنذِرِينَ بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِينٍ “Dan sesungguhnya Al-Quran diturunkan dari Rabb semesta alam, turun dengannya Ar-Ruhul Amin Jibril atas hatimu supaya engkau termasuk orang-orang yang memberikan peringatan dengan bahasa Arab yang jelas” Asy-Syu’ara 192 Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 19 Kitab Al Quran Bagian 05 Dari 06 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 KITAB AL QURAN BAGIAN 05 DARI 06 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-19 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Kitab Al Quran Bagian 05 Dari 06”. Sebagian nama-nama dan sifat-sifat Al-Quran yang telah berlalu menunjukkan tentang kedudukan dan keutamaan Al-Quran. Oleh karena itu hendaklah seorang Muslim bersyukur kepada Allah yang telah menurunkan Al-Quran kepada kita. Dan diantara cara bersyukurnya adalah dengan menunaikan hak-hak Al-Quran. Dan diantara hak-hak Al-Quran 📗 Membacanya dengan Tartil Allah Berfirman وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا “Dan hendaklah engkau mentartil Al-Quran dengan sebenar-benar tartil” al-Muzzammil 4 ➡ Mentartil artinya membaca dengan pelan, dengan membaca huruf-hurufnya dengan baik dan dengan memperhatikan tempat-tempat wakaf/berhentinya, panjang pendeknya. Sebagaimana dahulu Nabi ﷺ membacanya. Rasulullah ﷺ bersabda الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ “Orang yang mahir membaca Al-Quran bersama malaikat-malaikat yang mulia lagi baik. Dan orang yang membaca Al-Quran sedangkan dia masih terbata-bata ketika membacanya dan susah baginya maka dia mendapatkan 2 pahala” HR. Bukhari dan Muslim ➡ Dua pahala tersebut maksudnya adalah pahala membaca Al-Quran, dan pahala kesulitan yang dia alami. ➡ Hendaknya seorang Muslim dan Muslimah, mempelajari ilmu tajwid dari seorang guru yang mumpuni dengan niat supaya bisa membaca Al-Quran tersebut sebagaimana dibaca oleh Rasulullah ﷺ. Dan mempraktekkannya dengan sering membaca Al-Quran sehingga semakin mahir dia di dalam membaca Al-Quran. Dan di dalam sebuah hadits Rasulullah ﷺ bersabda خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya” HR. Bukhari 📗 Menghafalnya Menghafal seluruh Al-Quran bukanlah sebuah fardhu ain bagi seorang Muslim, yang wajib adalah menghafal yang dengannya sah shalatnya. Namun tentunya sebuah kemuliaan tersendiri bagi seorang Muslim dan Muslimah ketika Allah memilih qalbunya dari sekian banyak qalbu untuk menghafal Al-Quran Kalamullah Rabbul alamin, membacanya kapan dia kehendaki. Dan semakin banyak dia menghafal tentunya semakin utama. Allah Berfirman بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ “Bahkan dia adalah ayat-ayat yang jelas didalam dada-dada orang-orang yang diberi ilmu dan tidak mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zhalim” Al-Ankabut 49 Dan hendaklah seorang yang menghafal Al-Quran memuraja’ah mengulang-ulang terus apa yang sudah dia hafal. Rasulullah ﷺ bersabda تَعَاهَدُوْا هَذَا الْقُرْآنَ فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَلُّتًا مِنَ اْلإِبِلِ فِي عُقُلِهَا “Hendaklah kalian mengulang-ulang Al-Quran. Maka demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tanganNya sungguh Al-Quran lebih mudah terlepas yaitu dari qalbu seseorang daripada terlepasnya unta dari ikatannya” HR. Muslim Selain itu, hendaknya orang yang menghafal Al-Quran memperdengarkannya di hadapan Syaikh yang mumpuni dan meninggalkan kemaksiatan karena kemaksiatan dengan berbagai bentuknya memperburuk dan mempersulit hafalan Al-Quran. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 20 Kitab Al Quran Bagian 06 Dari 06 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 KITAB AL QURAN BAGIAN 06 DARI 06 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-20 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Kitab Al Quran Bagian 06 Dari 06”. Dan diantara hak-hak Al-Quran 📗 Mentadabburi Allah telah menurunkan Al-Quran untuk dimengerti maknanya dan ditadabburi. Allah Berfirman كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ “Kitab yang Kami turunkan kepadamu berbarakah supaya mereka mentadaburi ayat-ayat nya dan supaya orang-orang yang berakal mengingat” Saad 29 ✅ Orang yang tidak mentadaburi Al-Quran maka ini menunjukkan kesesatan hati. Allah Berfirman أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا “Apakah mereka tidak mentadaburi Al-Quran, ataukah didalam hati-hati tersebut ada kunci-kunci nya” Muhammad 24 ✅ Semakin seseorang banyak mentadabburi Al-Quran dan memahami maknanya maka akan semakin bertambah keimanannya, keyakinannya dan kedekatannya kepada Allah. Semakin yakin tentang kebenaran agama ini dan semakin yakin bahwa Al-Quran adalah dari Allah. ✅ Oleh karena itu seyogyanya seorang muslim dan muslimah mempelajari bahasa Arab yang dengannya dia bisa memahami Al-Quran dan meluangkan waktunya untuk memikirkan dan mentadabburi ayat-ayat Allah. Membaca tafsir-tafsir Al-Quran yang sesuai dengan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti ✅ Tafsir Muyyasar, yang diterbitkan Kompleks Percetakan Al-Quran Kerajaan Raja Fahd di Madinah. Dan ini adalah tafsir yang ringkas. Tafsir Ibnu Katsir, untuk tafsir yang agak luas. ✅ Dan mengikuti kajian-kajian yang membahas tentang Tafsir Al-Quran dengan pemahaman yang benar, pemahaman para shahabat dan para salaf. ✅ Dan apabila seseorang ingin membaca terjemah Al-Quran didalam bahasa Indonesia maka hendaklah ia berusaha untuk memilih terjemah yang paling bagus, yang sesuai dengan pemahaman yang benar, seperti Terjemah Al-Quran dalam bahasa Indonesia yang dicetak oleh Kompleks percetakan Al-Quran Kerajaan Raja Fahd di Madinah. ✅ Dan perlu dia mengetahui bahwasanya tidak ada terjemah yang tidak memiliki kekurangan karena terjemah adalah amalan manusia. Diantara hak-hak Al-Quran adalah 📗 Mengamalkannya Al-Quran tidaklah diturunkan hanya sekedar dibaca dengan tartil dan tajwid, dihafal dan ditadabburi, akan tetapi juga diamalkan, dilaksanakan perintahnya, dijauhi larangannya, dibenarkan kabar-kabarnya, baik didalam masalah aqidah, ibadah, akhlaq, mu’amalah dan lain-lain. Dahulu, para shahabat selain membaca Al-Quran dan mengilmui, mereka juga mengamalkan. Berkata Abdullah Ibnu Mas’ud كَانَ الرَّجُلُ مِنَّا إِذَا تَعَلَّمَ عَشْرَ آيَاتٍ لَمْ يُجَاوِزْهُنَّ حَتَّى يَعْرِفَ مَعَانِيَهُنَّ وَالْعَمَلَ بِهِنَّ “Dahulu seseorang dari kalangan kami yaitu para shahabat apabila mempelajari 10 ayat maka dia tidak meninggalkannya sehingga mempelajari maknanya dan beramal dengannya” Kalau kita tidak mengamalkan Al-Quran maka Al-Quran bisa menjadi hujjah atas kita. Rasulullah ﷺ bersabda وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ “Dan Al-Quran menjadi hujjah untukmu atau atasmu” HR. Muslim ✅ Menjadi hujjah untukmu yaitu apabila kita amalkan maka bisa kita bermanfaat bagi kita di hari kiamat. ✅ Menjadi hujjah atasmu yaitu apabila tidak kita amalkan maka akan memudharati kita di hari kiamat. ✅ Kita memohon kepada Allah semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang memiliki perhatian yang besar terhadap Al-Quran, baik membaca dengan tartil, menghafal, memuraja’ah, mentadabburi maupun mengamalkannya. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 21 Membenarkan Kabar-Kabar Yang Shahih Di Dalam Kitab-Kitab Allāh 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 MEMBENARKAN KABAR-KABAR YANG SHAHIH DI DALAM KITAB-KITAB ALLAH السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-21 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Membenarkan Kabar-Kabar Yang Shahih Di Dalam Kitab-Kitab Allāh”. Yang ketiga diantara cara beriman dengan kitab-kitab Allah adalah membenarkan kabar-kabar yang shahih di dalam kitab-kitab tersebut. Seperti kabar-kabar di dalam Al-Quran dan kabar-kabar yang ada di dalam kitab-kitab sebelumnya yang belum diubah. Maksudnya, wajib bagi orang yang beriman membenarkan Kabar-kabar yang ada di dalam Al-Quran, seperti Kisah-kisah umat terdahulu, Kejadian-kejadian di hari kiamat, Sifat-sifat surga dan neraka Dan lain-lain. Kabar-kabar yang ada di dalam kitab-kitab sebelumnya yang belum diubah. Dan barangsiapa yang mengingkarinya atau meragukannya maka sungguh dia telah kafir. Adapun kabar-kabar yang ada di dalam kitab Taurat dan Injil setelah terjadi perubahan pada sebagian isinya maka kabar-kabar tersebut ada 3 macam 1⃣ Kabar yang datang pembenarannya di dalam agama Islam Maka wajib bagi kita beriman dan membenarkannya. Seperti kabar bahwa Allah menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari, maka ini ada di dalam Perjanjian Lama Keluaran Pasal 31 Ayat 17. Dan Allah sebutkan di dalam Al-Quran di dalam firmanNya رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ “Sesungguhnya Rabb kalian Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari” Al-A’raf 54 2⃣ Kabar yang datang pengingkarannya di dalam agama Islam Maka wajib bagi kita mendustakannya dan menolaknya. Seperti kabar di dalam kitab Taurat yang berisi sifat yang tidak layak bagi Allah dan sifat yang tidak layak bagi sebagian Nabi, sebagaimana telah berlalu penjelasannya. 3⃣ Kabar yang tidak ada pengingkaran maupun pembenarannya di dalam agama Islam. Maka kita tidak membenarkan dan tidak mendustakan. Seperti sebagian perincian yang ada di dalam Taurat yang sekarang terhadap kisah-kisah yang asalnya ada di dalam Al-Quran, sebagaimana disebutkan di dalam Kejadian Pasal 7 ayat 17 bahwa banjir besar di zaman Nabi Nuh terjadi selama 40 hari. Dan perincian ini tidak disebutkan di dalam agama kita. Kita tidak membenarkan karena mungkin itu termasuk yang ditambah dan diubah, dan kita tidak mendustakan karena mungkin itu termasuk wahyu. Rasulullah ﷺ bersabda لَا تُصَدِّقُوا أَهْلَ الْكِتَابِ وَلَا تُكَذَّبُوْهُمْ، وَقُوْلُوا آمَنَّا بِاللهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا “Janganlah kalian membenarkan Ahlul Kitab dan janganlah kalian mendustakan mereka, akan tetapi katakanlah Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami’” HR. Bukhari Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 22 Beramal, Ridha Dan Berserah Diri Dengan Hukum-Hukum Yang Ada Di Dalam Kitab-Kitab Allah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 BERAMAL, RIDHA DAN BERSERAH DIRI DENGAN HUKUM-HUKUM YANG ADA DI DALAM KITAB-KITAB ALLAH السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-22 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Beramal, Ridha Dan Berserah Diri Dengan Hukum-Hukum Yang Ada Di Dalam Kitab-Kitab Allāh”. Diantara cara beriman dengan kitab-kitab Allah 4⃣ Beramal, ridha dan berserah diri dengan hukum-hukum didalam kitab-kitab tersebut, baik yang kita ketahui hikmahnya atau tidak. Allah Berfirman وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُّبِينًا “Dan tidak pantas bagi seorang yang beriman laki-laki dan wanita, apabila Allah dan RasulNya sudah menetapkan sebuah perkara, kemudian mereka memiliki pilihan yang lain di dalam urusan mereka. Dan barangsiapa yang memaksiati Allah dan RasulNya, maka sungguh telah sesat dengan kesesatan yang nyata” Al-Ahzab 36 Dan Allah Berfirman فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا “Maka demi Rabbmu, mereka tidak beriman sampai mereka menjadikan engkau wahai Muhammad sebagai hakim di dalam perkara yang mereka perselisihkan. Kemudian mereka tidak menemukan rasa berat didalam hati-hati mereka terhadap apa yang engkau putuskan dan mereka menerima dengan sebenarnya” An-Nisa 65 Adapun hukum yang sudah dihapus, maka tidak boleh diamalkan, seperti ➡ Iddah 1 tahun penuh bagi wanita yang ditinggal mati suaminya, Sebagaimana di dalam surat Al-Baqarah ayat 240. Maka telah dihapus dengan ayat 234 dari surat Al-Baqarah yang isinya bahwa iddah wanita yang ditinggal mati suaminya adalah 4 bulan 10 hari. ➡ Dan semua kitab yang terdahulu secara umum hukum-hukumnya telah dihapus dengan Al-Quran. ➡ Artinya, tidak boleh seorangpun baik jin maupun manusia mengamalkan hukum-hukum yang ada didalam kitab-kitab sebelumnya, setelah datangnya Al-Quran. Allah Berfirman وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا “Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al-Kitab yaitu Al-Quran dengan haq, yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan muhaymin kitab-kitab sebelumnya. Maka hendaklah engkau menghukumi diantara mereka dengan apa yang Allah turunkan. Dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang datang kepadamu bagi masing-masing dari kalian telah kami jadikan syariat dan juga jalan” Al-Maidah 48 Bahkan Nabi Musa sekalipun yang diturunkan kepadanya Taurat harus berhukum dengan Al-Quran, seandainya beliau masih hidup ketika Al-Quran turun. Rasulullah ﷺ bersabda وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ مُوسَى كَانَ حَيًّا مَا وَسِعَهُ إِلَّا أَنْ يَتَّبِعَنِي “Demi Dzat yang jiwaku ada di tangannya, seandainya Musa hidup, niscaya tidak ada pilihan baginya kecuali mengikuti aku” HR. Ahmad dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albaniy رَحِمَهُ اللهُ Oleh karena itu Nabi Isa عليه السلام yang diturunkan kepadanya Injil di akhir zaman, ketika beliau turun akan berhukum dengan hukum Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 23 Hukum Membaca Kitab-Kitab Sebelum Al Quran Seperti Taurat Dan Injil Yang Telah Diubah. 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 HUKUM MEMBACA KITAB-KITAB SEBELUM AL QURAN SEPERTi TAURAT DAN INJIL YANG TELAH DIUBAH السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-23 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Hukum Membaca Kitab-Kitab Sebelum Al Qurān Seperti Taurat Dan Injil Yang Telah Diubah”. Para ulama menjelaskan bahwa hukum membacanya ada 2 1⃣. Haram Apabila maksudnya adalah mencari petunjuk di dalam kitab-kitab tersebut seakan-akan tidak mencukupkan dirinya dengan Al-Quran. Karena Allah telah mengabarkan bahwa kitab-kitab tersebut sudah diubah, sudah tercampur antara yang haq dan yang bathil. Yang bathil jelas kita tinggalkan. Adapun yang haq, yang selamat dan tidak diubah maka Al-Quran yang dijaga oleh Allah dari perubahan telah mencukupi kita. Tidak ada kebaikan yang kita butuhkan di dalam agama kita kecuali sudah diterangkan di dalam Al-Quran. Allah Berfirman أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ يُتْلَى عَلَيْهِمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَى لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ “Apakah tidak mencukupi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu sebuah kitab yang dibacakan atas mereka? Sesungguhnya di dalamnya ada rahmat dan peringatan bagi kaum yang beriman” Al-Ankabut 51 Dari Jabir Ibnu Abdillah رضي الله عنه, bahwa Umar Ibnu Khaththab رضي الله عنه mendatangi Nabi ﷺ dengan membawa sebuah kitab yang dia dapatkan dari sebagian Ahli Kitab kemudian membacakannya kepada Nabi ﷺ. Maka Nabi ﷺ marah seraya berkata, Apakah engkau bingung di dalam agamamu, wahai putra Al-Khaththab? Dan demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNya, sungguh aku telah mendatangi kalian dengan sesuatu yang putih bersih. Janganlah kalian bertanya kepada mereka ahlul kitab tentang sesuatu karena mungkin mereka mengabarkan kepada kalian dengan kebenaran kemudian kalian mendustakannya atau mereka mengabarkan yang bathil kemudian kalian membenarkannya. Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, seandainya Musa masih hidup niscaya tidak ada pilihan baginya kecuali mengikuti aku” Hadits Hasan Riwayat Imam Ahmad Al-Imam Al-Bukhari رَحِمَهُ اللهُ menyebutkan di dalam Shahih Bukhari, ucapan Abdullah Ibnu Abbas رضي الله عنه. Beliau mengatakan “Bagaimana kalian bertanya kepada Ahlul Kitab tentang sesuatu sedangkan kitab kalian yang diturunkan kepada Rasulullah ﷺ lebih baru? Kalian membacanya dalam keadaan bersih tidak tercampuri, dan Allah telah mengabarkan kepada kalian bahwa ahlul kitab telah mengganti kitab Allah dan mengubahnya. Dan menulis kitab dengan tangan-tangan mereka dan mereka berkata Ini adalah dari sisi Allah dengan tujuan menjualnya dengan harga yang sedikit. Bukankah ilmu yang datang kepada kalian telah melarang kalian untuk bertanya kepada mereka? Tidak demi Allah, kami tidak melihat seorangpun dari mereka yang bertanya kepada kalian tentang apa yang diturunkan kepada kalian” Dikhawatirkan apabila seseorang membaca kitab-kitab tersebut akan membenarkan yang bathil atau mendustakan yang benar atau menjadi tersesat dan terfitnah agamanya. 2⃣. Boleh Boleh hukumnya apabila dia termasuk penuntut ilmu atau orang yang berilmu dengan Al-Quran dan Hadits. Kuat keimanannya dalam ilmu agamanya khususnya tentang masalah aqidah, tauhid dan lain-lain. Dan tujuannya adalah ingin membantah ahlul kitab, menerangkan penyimpangannya, menjelaskan pertentangan yang ada di dalam kitab tersebut, menunjukkan keistimewaan Al-Quran, menyingkap syubhat mereka, dan juga menegakkan hujjah atas mereka. “Dari Abdullah bin Umar رضي الله عنه bahwasanya orang-orang Yahudi datang kepada Rasulullah ﷺ. Kemudian mereka menyebutkan bahwa seorang laki-laki dan wanita di antara mereka telah berzina. Maka Rasulullah ﷺ bersabda “Apa yang kalian temukan di dalam Taurat tentang masalah hukum rajam?” Mereka berkata “Kami akan membuka aib-aibnya dan mereka akan dicambuk”. Maksudnya mereka mengingkari adanya ayat tentang rajam di dalam Taurat. Kemudian Abdullah Ibnu Salam رضي الله عنه berkata Kalian telah berdusta, sesungguhnya di dalam Taurat ada ayat rajam. Kemudian mereka mendatangkan Taurat dan membukanya. Salah seorang diantara mereka meletakkan tangannya di atas ayat rajam. Maksudnya menutupi. Kemudian membaca ayat sebelumnya dan setelahnya. Kemudian Abdullah Ibnu Salam berkata “Angkatlah tanganmu!” Maka dia mengangkat tangannya, maka di dalamnya ada ayat tentang rajam. Mereka berkata “Dia telah benar, wahai Muhammad, di dalamnya ada ayat tentang rajam.” Maka Rasulullah ﷺ menyuruh untuk merajam keduanya, kemudian keduanya dirajam. Berkata Abdullah Ibnu Salam “Maka aku melihat laki-laki tersebut memiringkan badannya ke arah wanita tersebut ingin melindunginya dari batu” HR. Muslim Oleh karena itu para ulama menulis kitab-kitab yang membantah ahlul kitab, dan membawakan di dalamnya beberapa nash dari kitab-kitab yang ada di tangan mereka sendiri, seperti Ibnu Hazm, di dalam kitabnya Al-Fashlu Fil Milali Wal Ahwai Wan Nihali اَلْفَصْلُ فِي الْمِلَلِ وَالْأَهْوَاءِ وَ الْنِحَلِ Abu Abdillah Al-Qurthubiy, di dalam kitabnya Al-I’lamu Bima Fi Dinin Nashara Minal Fasadi Wal Awhami Wa Izh-haru Mahasinil Islami اَلْإِعْلَامُ بِمَا فِي دِيْنِ النَّصَارَى مِنَ الْفَسَادِ وَالْأَوْهَامِ وَإِظْهَارُ مَحَاسِنِ الْإِسْلَامِ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, di dalam kitabnya Al-Jawabush Shahihu Liman Baddala Dinal Masihi اَلْجَوَابُ الصَّحِيْحُ لِمَنْ بَدَّلَ دِيْنَ الْمَسِيْحِ Ibnul Qayyim, di dalam Kitabnya Hidayatul Hayara Fi Ajwibatil Yahudi Wan Nashara هِدَايَةُ الْحَيَارَى فِي أَجْوِبَةِ الْيَهُوْدِ وَالنَّصَارَى Dan juga kitab-kitab yang lain. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 24 Penyimpangan-Penyimpangan Dalam Hal Iman Dengan Kitab-Kitab Allah. 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN DALAM HAL IMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLAH السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-24 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Penyimpangan-Penyimpangan Dalam Hal Iman Dengan Kitab-Kitab Allah”. Diantara penyimpangan-penyimpangan di dalam hal iman dengan kitab-kitab Allah 1⃣ Mengingkari keseluruhan atau sebagian kitab-kitab Allah meskipun hanya 1 huruf Allah Berfirman وَمَن يَكْفُرْ بِاللهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا “Dan barangsiapa yang kufur kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya dan hari akhir maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang jauh” an-Nisa 136 Berkata Abdullah Ibnu Mas’ud رضي الله عنه مَنْ كَفَرَ بِحَرْفٍ مِنَ الْقُرْآنِ أَوْ بِآيَةٍ مِنْهُ فَقَدْ كَفَرَ بِهِ كُلِّهِ “Barangsiapa yang kufur atau mengingkari satu huruf dari Al-Quran atau 1 ayat darinya maka sungguh dia telah kufur atau mengingkari keseluruhannya” Atsar ini dikeluarkan oleh Ath-Thabariy di dalam tafsirnya 2⃣ Mendustakan kabar-kabar yang ada di dalam kitab-kitab tersebut Allah Berfirman وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ “Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka sombong merekalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” Al-A’raf 36 3⃣ Melecehkan dan mengolok-olok Allah Berfirman قُلْ أَبِاللهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ “Katakanlah Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan rasulNya kalian mengolok-olok? Janganlah kalian minta udzur, sungguh kalian telah kufur setelah keimanan kalian” At-Taubah 65-66 4⃣ Membenci apa yang ada di dalam kitab-kitab tersebut berupa petunjuk Allah Allah Berfirman ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنزَلَ اللهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ “Yang demikian karena mereka membenci apa yang Allah turunkan maka Allah membatalkan amalan-amalan mereka” Muhammad 9 Apabila seseorang membenci Al-Quran yang di dalamnya ada petunjuk meskipun dia mengamalkannya maka dia telah kufur. 5⃣ Meninggalkan Al-Quran Allah Berfirman وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا “Dan Rasul berkata Wahai Rabbku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Quran sesuatu yang ditinggalkan” Al-Furqan 30 Para ulama menjelaskan bahwa meninggalkan Al-Quran mencakup ❌ Tidak mau mendengarkannya ❌ Tidak beramal dengannya ❌ Tidak berhukum dengannya ❌ Tidak mentadabburinya ❌ Dan juga tidak mau berobat dengan Al-Quran baik untuk penyakit hati maupun penyakit badan Diantara penyimpangan-penyimpangan dalam hal iman dengan kitab-kitab Allah adalah ❌ Ragu-ragu dengan kebenaran Al-Quran ❌Berusaha untuk mengubah Al-Quran baik lafazh maupun maknanya Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah 🔊 Halaqah 25 Buah Beriman Dengan Kitab-Kitab Allah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 BUAH BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLAH السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-25 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang “Buah Beriman Dengan Kitab-Kitab Allah”. Diantara buah beriman dengan kitab-kitab Allah yang bisa kita petik adalah 1⃣ Mendapatkan keutamaan-keutamaan beriman Diantaranya hidayah di dunia, keamanan di akhirat, masuk ke dalam surga dan lain-lain. Karena beriman dengan kitab Allah adalah bagian dari mewujudkan keimanan. 2⃣ Semakin mengetahui dan menyadari perhatian Allah dan kasih sayangNya kepada makhluk Semakin mencintaiNya karena menurunkan kepada kita kitab yang berisi petunjuk dan cahaya supaya kita tenang di dunia dan bahagia di akhirat. Kita tidak dibiarkan tersesat dan terombang-ambing dengan hawa nafsu dan syahwat. Dan bagi yang ingin melihat kebesaran nikmat Allah ini silakan dia melihat orang-orang yang hidup tanpa berpegang dengan kitab Allah mereka dalam keadaan resah, bimbang, bingung dan tidak tahu kemana arah hidupnya. 3⃣ Mengetahui hikmah Allah dan kebijaksanaanNya Karena memberikan kepada setiap kaum syari’at yang sesuai dengan keadaan mereka. Dan Al-Quran sebagai kitab terakhir sesuai untuk semua umat di setiap tempat dan masa sampai hari kiamat. 4⃣ Mengetahui bahwa petunjuk Allah kepada manusia tidak terputus sampai hari kiamat. 5⃣ Semakin mencintai dan menghormati Al-Quran Dengan memperhatikan adab-adab ketika membacanya. Demikian pula semakin mencintai orang-orang yang mencintai Al-Quran. 6⃣ Membenci amalan-amalan yang bertentangan dengan Al-Quran dan orang-orang yang melakukannya 7⃣ Membangkitkan semangat untuk bersungguh-sungguh mencari hidayah dari Al-Quran. Dengan membaca, menghafal, mempelajari, mentadabburi, mengamalkan, berhukum dengan Al-Quran dan kembali kepada Al-Quran ketika terjadi perselisihan. 8⃣ Bersemangat untuk membela kitab Allah Dengan menyebarkan aqidah yang benar tentangnya dan membongkar tuduhan dan keyakinan yang sesat yang ingin menurunkan kepercayaan terhadap Al-Quran dan menjauhkan umat dari Al-Quran. 9⃣ Bergembira dan bersyukur kepada Allah atas karuniaNya yang besar الْحَمْدُ لِله الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 Halaqahyang ke-15 dari Silsilah 'Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah tentang "Kitab Al-Quran Bagian yang Pertama". Al-Quran secara bahasa adalah mashdar dari قَرَأَ, artinya جَمَعَ (yaitu mengumpulkan), Dinamakan demikian karena Al-Quran mengumpulkan kisah-kisah, perintah-perintah, larangan-larangan, pahala dan juga ancaman dan juga mengumpulkan ayat-ayat serta
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Takdir Allah 🔊 Halaqah 1 Pengertian Al Qadha dan Al Qadar 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 PENGERTIAN AL QADHA DAN AL QADHAR السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-1 dari Silsilah ilmiyyah Beriman Kepada Takdir Allah adalah tentang “Pengertian Al Qadha dan Al Qadar”. 🌟 Al Qadha dan Al Qadar adalah dua kata yang apabila berdampingan maka masing-masing memiliki makna tersendiri. 🌟 Al Qadha ➡ Secara bahasa diantara maknanya adalah memutuskan, menyelesaikan, menyempurnakan, dan mewajibkan. Allah berfirman وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ… “Dan Rabb-mu mewajibkan supaya kalian tidak menyembah kecuali kepada-Nya.” [QS Al-Isra’ 23] Dan Allah berfirman وَاللَّهُ يَقْضِي بِالْحَقِّ ۖ… “Dan Allah memutuskan dengan benar.” [QS Ghafir 20] Dan Allah berfirman فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا ۗ… “Maka apabila kalian menyelesaikan manasik haji kalian hendaklah kalian mengingat Allah, seperti kalian mengingat bapak-bapak kalian atau lebih banyak.” [QS Al-Baqarah 200] ➡ Adapun secara syariat yang dimaksud dengan Al Qadha adalah apa yang Allah putuskan pada makhluk-Nya baik berupa pengadaan, peniadaan, atau perubahan sesuai dengan Qadar atau ketentuan Allah sebelumnya. 🌟 Al Qadar ➡ Secara bahasa adalah menentukan. ➡ Adapun secara syariat maka Al Qadar adalah apa yang sejak dahulu atau azali sudah Allah tentukan akan terjadi. 📗 Dengan demikian Al Qadar lebih dahulu daripada Al Qadha, karena Al Qadar adalah ketentuan Allah sejak azali sedangkan Al Qadha adalah keputusan Allah setelah itu, berupa pengadaan atau peniadaan atau pengubahan. Dan keduanya saling melazimi tidak bisa dipisah satu dengan yang lain. 📗 Apa yang Allah tentukan akan Dia putuskan dan apa yang menjadi keputusan Allah maka itulah yang dia tentukan sebelumnya. 📗 Namun apabila kata Al Qadha atau Al Qadar datang sendiri dalam sebuah kalimat maka maknanya mencakup makna kata yang lain. 📗 Al Qadha adalah ketentuan Allah sejak dahulu dan keputusan-Nya. Demikian pula Al Qadar adalah ketentuan Allah sejak dahulu dan keputusan-Nya. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Takdir Allah 🔊 Halaqah 2 Dalil Wajibnya Beriman dengan Takdir Allah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 DALIL WAJIBNYA BERIMAN DENGAN TAKDIR ALLAH السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-2 dari Silsilah ilmiyyah Beriman Kepada Takdir Allah adalah tentang “Dalil Wajibnya Beriman dengan Takdir Allah”. 🌟 Beriman dengan takdir Allah yang baik dan yang buruk adalah termasuk salah satu diantara enam rukun iman yang harus diimani dan telah tetap kewajibannya di dalam Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Ijma. 📗 Dari Al-Qur’an Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman, إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ “Sesungguhnya Kami telah menciptakan segala sesuatu dengan ketentuan.” [QS Al-Qamar 49] Dan Allah berfirman, … وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا “Dan Dia menciptakan segala sesuatu maka Dia pun menentukan dengan sebenar-benar penentuan.” [QS Al-Furqan 2] Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman, … ۚ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا “Dan perkara Allah adalah ketentuan yang sudah ditakdirkan.” [QS Al-Ahzab 38] 📗 Adapun dari As-Sunnah Maka Rasulullah ﷺ bersabda ketika ditanya oleh Malaikat Jibril alaihissalam tentang iman, أن تؤ من با لله وملا ئكته وكتبه ورسله واليوم الا خر وتؤ من بالقدرخيره وشره “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Hari Akhir, dan engkau beriman dengan takdir yang baik maupun yang buruk.” [HR Muslim] Dan beliau ﷺ bersabda, كُلُّ شَيْءٍ بِقَدَرٍ حَتَّى العَجْزُ والكَيْسُ “Segala sesuatu dengan takdir sampai ketidak mampuan dan kecerdasan.” [HR Muslim] 📗 Adapun dari Ijma 🌟 Maka kaum muslimin telah bersepakat atas wajibnya beriman dengan takdir Allah dan bahwasanya orang yang mengingkari takdir Allah maka dia telah keluar dari agama Islam. Berkata Abdullah Ibnu Umar radhiyallahu anhuma ketika mendengar tentang munculnya orang-orang yang mengingkari takdir dan bahwasanya kejadian terjadi dengan sendirinya tanpa takdir. فَإِذَا لَقِيتَ أُولَئِكَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنِّي بَرِيءٌ مِنْهُمْ وَأَنَّهُمْ بُرَآءُ مِنِّي، وَالَّذِي يَحْلِفُ بِهِ عَبْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ، لَوْ أَنَّ لِأَحَدِهِمْ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا فَأَنْفَقَهُ مَا قَبِلَ اللهُ مِنْهُ حَتَّى يُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ “Apabila kamu bertemu dengan mereka maka kabarkanlah kepada mereka bahwa aku Abdullah Ibnu Umar berlepas diri dari mereka dan mereka pun berlepas diri dariku. Demi Dzat yang Abdullah Ibnu Umar bersumpah dengan-Nya seandainya salah seorang dari mereka memiliki emas sebesar gunung Uhud kemudian menginfakkannya maka Allah tidak akan menerima darinya sampai dia beriman dengan takdir.” [Atsar ini diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam shahihnya] 🌟 Yang demikian karena Allah tidak menerima amalan orang yang kafir dan termasuk kekufuran apabila seseorang mengingkari takdir Allah azza wajalla. Berkata Al Imam An Nawawi rahimahullah, وَقَدْ تَظَاهَرَتِ الْأَدِلَّةُ الْقَطْعِيَّاتُ مِنَ الْكِتَابِ وِالسُّنَّةِ وَإِجْمَاعِ الصَّحَابَةِ وَأَهْلِ الْحَلِّ وَالْعَقْدِ مِنَ السَّلَفِ وَالْخَلَفِ عَلَى إِثْبَاتِ قَدَرِ اللَّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى “Telah banyak dalil-dalil yang jelas tetapnya yang saling menguatkan dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Ijma Shahabat dan para Ahlul Halli wal Aqdi, yaitu orang-orang yang punya wewenang dari tokoh-tokoh kaum muslimin dari kalangan salaf dan kholaf yang menunjukkan atas penetapan takdir Allah Subhānahu wa Ta’āla.” [Al Minhaj Syarah Shahih Muslim Ibnu Al Hajjaj jilid I hal 155] Dan berkata Ibnu Hajar rahimahullah, و مذهب السلف قاطبة أن الأمورَ كلها بتقدير الله تعالى “Dan Manhaj seluruh salaf bahwa perkara-perkara semuanya dengan takdir Allah Ta’āla.” [Fathul Baari jilid 11 hal 478] Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Takdir Allah 🔊 Halaqah 3 Kedudukan Iman dengan Takdir di dalam Agama Islam 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 DALIL WAJIBNYA BERIMAN DENGAN TAKDIR ALLAH السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-3 dari Silsilah ilmiyyah Beriman Kepada Takdir Allah adalah tentang “Kedudukan Iman dengan Takdir di dalam Agama Islam”. 🌟 Iman dengan takdir Allah memiliki kedudukan yang tinggi di dalam agama Islam. Diantara yg menunjukkan ketinggian kedudukannya 1⃣. Beriman dengan takdir termasuk diantara enam Rukun Iman yang harus diimani dan pokok aqidah yang harus diyakini yang tidak sah iman seorang hamba tanpanya. 2⃣. Beriman yang benar dengan takdir Allah yang mencakup beriman dengan Ilmu Allah, penulisan-Nya, kehendak-Nya, dan Penciptaan-Nya termasuk bagian dari Mentauhidkan Allah di dalam Rububiyah dan sifat-sifat-Nya, karena Al Qadha memutuskan dan Al Qadar menentukan adalah termasuk pekerjaan Allah dan pekerjaan Allah adalah termasuk sifat-sifat-Nya. Barangsiapa yang tidak beriman dengan takdir maka dia bukan seseorang yang meng-Esa-kan Allah di dalam Rububiyah-Nya dan ini membawa pengaruh buruk pada Tauhid Uluhiyahnya. 📗 Adapun orang yang beriman dengan Al Qadha dan Al Qadar maka akan terjaga Tauhid Rububiyah-Nya dan Uluhiyahnya. Berkata Abdullah Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, ” الْقَدَرُ نِظَامُ التَّوْحِيدِ ، فَمَنْ وَحَّدَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَآمَنَ بِالْقَدَرِ فَهِيَ الْعُرْوَةُ الْوُثْقَى الَّتِي لا انْفِصَامَ لَهَا ، وَمَنْ وَحَّدَ اللَّهَ تَعَالَى وَكَذَّبَ بِالْقَدَرِ نَقْضَ التَّوْحِيدَ ” . “Takdir adalah aturan Tauhid, barangsiapa mengesakan Allah dan beriman dengan takdir maka inilah tali yang kuat yang tidak akan terlepas. Dan barangsiapa mentauhidkan Allah dan mendustakan takdir maka dia telah melepaskan tauhidnya.” [Atsar ini dikeluarkan oleh Al Firyabi di dalam Kitab Beliau Al Qadar hal 143] 📗 Yang dimaksud dengan takdir adalah aturan Tauhid yaitu beriman dengan takdir menjadikan teratur dan lurus tauhid seseorang. 3⃣. Beriman dengan takdir Allah adalah beriman dengan Qudratullah kemampuan Allah. Barangsiapa yang tidak beriman dengan takdir berarti dia tidak beriman dengan Qudratullah. Berkata Zaid Ibnu Aslam, القدر قدرة الله عز وجل ، فمن كذب بالقدر؛ فقد جحد قدرة الله عز وجل “Takdir adalah kemampuan Allah azza wajalla, barangsiapa yang mendustakan takdir maka dia telah mengingkari kemampuan Allah azza wajalla.” [Atsar ini diriwayatkan oleh Al Firyabi di dalam Kitab Beliau Al Qadar hal 144]. 4⃣. Beriman dengan takdir berkaitan dengan hikmah Allah, Ilmu-Nya, Kehendak-Nya, dan Penciptaan-Nya. Maka barangsiapa yang mengingkari takdir berarti dia telah mengingkari Ilmu Allah, Kehendak-Nya, dan Penciptaan-Nya. 5⃣. Beriman yang benar dengan takdir Allah akan membuahkan kebaikan yang banyak dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. 📗 Sebagaimana akan datang penyebutannya di halaqah-halaqah yang terakhir dari silsilah ini. Dan kebodohan tentang beriman dengan takdir ataupun kesalahpahaman menyebabkan berbagai penyimpangan dan kesengsaraan di dunia dan akhirat. 6⃣. Beriman dengan takdir adalah aqidah seluruh para Nabi dan para pengikut mereka. Allah berfirman tentang Nabi Nuh alaihissalam, قَالَ إِنَّمَا يَأْتِيكُمْ بِهِ اللَّهُ إِنْ شَاءَ… “Nuh berkata sesungguhnya Allah-lah yang akan mendatangkan tanda kekuasaan-Nya apabila Dia menghendaki.” [QS Hud 33] Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman tentang Nabi Ismail alaihissalam, … ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ “Ismail berkata, wahai bapakku kerjakanlah apa yang telah diperintahkan kepadamu, niscaya engkau akan mendapatkan diriku termasuk orang-orang yang sabar apabila Allah menghendaki.” [QS Ash-Shaffat 102] Dan Allah berfirman tentang Nabi Musa alaihissalam, … قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ أَهْلَكْتَهُمْ مِنْ قَبْلُ وَإِيَّايَ ۖ… “Musa berkata, wahai Rabb-ku seandainya Engkau menghendaki niscaya Engkau telah menghancurkan mereka dan diriku sebelum ini.” [QS Al-A’raf 155] 📗 Tiga ayat di atas menunjukkan keimanan para Nabi alaihimussallam terhadap takdir Allah azza wajalla. 7⃣. Diantara yg menunjukkan ketinggian kedudukan beriman dengan takdir di dalam agama Islam bahwa takdir berkaitan langsung dengan kehidupan manusia setiap harinya, seperti sehat, sakit, kaya, miskin, kuat, lemah, bahagia, sengsara, nikmat, adzab, hidayah, kesesatan dll. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Takdir Allah 🔊 Halaqah 4 Cara Beriman dengan Takdir Allah Bagian 1 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN DENGAN TAKDIR ALLAH BAGIAN 1 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-4 dari Silsilah ilmiyyah Beriman Kepada Takdir Allah adalah tentang “ Cara Beriman dengan Takdir Allah Bagian 1”. Cara Beriman dengan Takdir Allah adalah dengan mengimani Marotibul Qadar tingkatkan-tingkatan takdir yang jumlahnya ada empat 1⃣. Ilmu Allah yang meliputi segala sesuatu, yang ada dan yang tidak ada, yang mungkin terjadi dan yang tidak mungkin terjadi. 🌟 Allah Subhānahu wa Ta’āla mengetahui yang ada di langit maupun yang ada di bumi, yang kelihatan maupun yg tidak kelihatan. Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman, … ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ “Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [QS Al-Baqarah 282] Dan Allah berfirman وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ “Dan di sisi-Nya kunci-kunci ilmu ghaib, tidak mengetahuinya kecuali Dia, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan lautan dan tidaklah jatuh sebuah daun kecuali Allah mengetahuinya dan tidak ada satu biji di kegelapan-kegelapan bumi dan tidak ada sesuatu yang basah maupun kering kecuali semuanya tertulis di dalam kitab yang nyata Al Lauhul Mahfudz.” [QS Al-An’am 59] 🌟 Allah mengetahui yang sudah terjadi, yang sedang terjadi dan yang akan terjadi, bahkan Allah mengetahui apa yang tidak terjadi, seandainya terjadi bagaimana kejadiannya. Allah berfirman, … ۖ وَلَوْ رُدُّوا لَعَادُوا لِمَا نُهُوا عَنْهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ “Dan seandainya mereka yaitu orang-orang kafir dikembalikan ke dunia niscaya mereka akan kembali melakukan apa yang mereka sudah dilarang darinya dan sesungguhnya mereka adalah berdusta.” [QS Al-An’am 28] 🌟 Yaitu seandainya orang-orang kafir yang diadzab di dalam neraka yang meminta supaya dikembalikan ke dunia untuk beriman dan beramal dikabulkan permintaan mereka untuk kembali ke dunia, niscaya mereka akan kafir kembali. 🌟 Dan Allah mengetahui apa yang dilakukan oleh makhluk sebelum Allah menciptakan mereka, mengetahui rezeki, ajal, dan amalan mereka, bergerak dan diamnya mereka, kesengsaraan dan kebahagiaan mereka, bahkan Allah mengetahui siapa diantara mereka yang kelak akan masuk ke dalam surga dan siapa yang akan masuk ke dalam neraka sebelum Allah menciptakan mereka. Bahkan sebelum mereka diciptakan, Allah mengetahui siapa diantara mereka yang kelak akan masuk surga dan siapa diantara mereka yang kelak akan masuk neraka. Rasulullah ﷺ bersabda di dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, ketika Nabi ﷺ ditanya tentang anak-anak orang-orang musyrikin beliau mengatakan, الله أعلم بـما كـانوا عامليـن “Allah lebih tau tentang apa yang akan mereka amalkan.” [HR Bukhari dan Muslim] Dan beliau ﷺ bersabda, ما منـكم من نفس إلا وقد علم منزلها من الجنة والنـار “Tidak ada sebuah jiwa kecuali telah diketahui tempatnya di dalam surga dan neraka.” [HR Bukhari dan Muslim] 🌟 Kewajiban seorang muslim adalah berbaik sangka kepada Allah yang telah memberikan hidayah kepada agama Islam ini dan Sunnah Rasulullah ﷺ kemudian istiqamah dalam beriman dan beramal shaleh sampai dia meninggal dunia. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Takdir Allah 🔊 Halaqah 5 Cara Beriman dengan Takdir Allah Bagian 2 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN DENGAN TAKDIR ALLAH BAGIAN 2 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-5 dari Silsilah ilmiyyah Beriman Kepada Takdir Allah adalah tentang “ Cara Beriman dengan Takdir Allah Bagian 2”. Cara Beriman dengan Takdir Allah adalah dengan mengimani Marotibul Qadar tingkatkan-tingkatan takdir yang jumlahnya ada empat Diantara cara beriman dengan takdir Allah adalah dengan mengimani tingkatan takdir yang ke dua, yaitu 2⃣. Penulisan Allah terhadap seluruh takdir makhluk-Nya di dalam Al Lauhul Mahfudz. Maka tidaklah terjadi sesuatu di alam ini kecuali Allah telah menulisnya di dalam kitab tersebut. Tidak mungkin apa yang terjadi di alam ini keluar dari apa yang sudah Allah tuliskan. 🌟 Dalil-dalil tentang beriman dengan penulisan Allah terhadap takdir di dalam Al Lauhul Mahfudz dari Al-Qur’an diantaranya Firman Allah azza wajalla وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ “Dan Kami telah menulis di dalam kitab-kitab yang Kami turunkan setelah sebelumnya ditulis di dalam Adz-Dzikr, bahwa bumi ini diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang shalih.” [QS Al-Anbiya’ 105] 🌟 Adz-Dzikr adalah nama lain dari Al Lauhul Mahfudz. Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ “Sesungguhnya Kami-lah yang menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami-lah yang menulis apa yang mereka kerjakan dan bekas-bekas mereka dan segala sesuatu Kami ihso’ di dalam kitab yang jelas.” [QS Ya-Sin 12] 🌟 Makna “ihso’” diantaranya Allah mengetahuinya, menjaganya, menetapkannya di dalam kitab tersebut. 🌟 Dan yang dimaksud dengan Kitab yang jelas adalah Al Lauhul Mahfudz. Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۗ إِنَّ ذَٰلِكَ فِي كِتَابٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ “Bukankah kamu mengetahui bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi. Sesungguhnya yang demikian ada di dalam Kitab, sesungguhnya yang demikian sangat mudah bagi Allah.” [QS Al-Hajj 70] Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman … ۚ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ۚ.. “Kami tidak lupakan sesuatu pun di dalam Al Lauhul Mahfudz.” [QS Al-An’am 38] Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman, … ۚ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَبِّكَ مِنْ مِثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَلَا أَصْغَرَ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْبَرَ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ “Dan tidak terlepas dari pengetahuan Allah. Sesuatu sebesar semut kecil pun baik di bumi maupun di langit baik yang lebih kecil daripada itu atau lebih besar kecuali di dalam Kitab yang jelas.” [QS Yunus 61] Adapun dari Sunnah maka Rasulullah ﷺ bersabda كتب الله مقادير الخلائق قَبْلَ أَنْ يَخُلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ “Allah menulis takdir-takdir bagi para makhluk-Nya lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.” [HR Muslim] Dan Rasulullah ﷺ bersabda وَكَتَبَ فِي الذِّكْرِ كُلَّ شَيْءٍ “Dan Allah menulis di dalam Adz-Dzikr Al Lauhul Mahfudz segala sesuatu.” [HR Bukhari dan Muslim] Dan Beliau ﷺ bersabda مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ كُتِبَ مَقْعَدُهُ مِنْ النَّارِ وَمَقْعَدُهُ مِنْ الْجَنَّةِ “Tidak ada diantara kalian kecuali sudah ditulis tempatnya di dalam neraka dan tempatnya di dalam surga.” [HR Al Bukhari dan Muslim] Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍SilsilahIlmiyyah Belajar TauhidHalaqah 1 | Mengapa Kita Wajib Belajar Tauhidkajian islam bersama pengajar masjid nabawi Ustadz Abdullah Roy, MALink Video : Download audio السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و صحبه أجمعين Halaqah yang ke-15 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Kitab-Kitab Allah adalah tentang “Kitab Al-Qur’an Bagian 1”. ● Al-Qur’an secara bahasa adalah mashdar dari قَرَأَ, artinya جَمَعَ yaitu mengumpulkan. Dinamakan demikian karena Al-Qur’an mengumpulkan kisah-kisah, perintah-perintah, larangan-larangan, pahala, dan juga ancaman, dan juga mengumpulkan ayat-ayat serta surat-surat satu dengan yang lain. ● Adapun secara syari’at, maka Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Rasulullah shallallāhu alayhi wa sallam melalui Jibril alayhissalām dan ditulis di dalam mushaf dari awal surat Al-Fatihah sampai akhir surat An-Naas. Allah telah memberikan keistimewaan yang banyak terhadap Al-Qur’an yang tidak dimiliki kitab-kitab sebelumnya, diantaranya Pertama Al-Qur’an wajib diimani secara terperinci. Yaitu dengan ✓Dibenarkan kabar-kabarnya ✓Dilaksanakan perintah-perintahnya ✓Dijauhi larangan-larangannya ✓Dilaksanakan nasehatnya ✓Berhukum dengan Al-Qur’an di dalam perkara yang kecil maupun yang besar ✓Dan beribadah kepada Allah dengan cara yang tercantum di dalamnya dan di dalam sunnah Rasul-Nya shallallāhu alayhi wa sallam Ke dua Al-Qur’an adalah mu’jizat yang abadi. Seandainya seluruh ahli bahasa bersatu untuk mendatangkan yang semisal Al-Qur’an, niscaya mereka tidak akan mampu. Allah berfirman, قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْآَنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيراً “Katakanlah Seandainya manusia dan jin berkumpul untuk mendatangkan yang semisal dengan Al-Qur’an, niscaya mereka tidak bisa mendatangkan yang semisalnya meskipun sebagian membantu sebagian yang lain.” QS Al-Isra’ 88 Dan di dalam hadits Rasulullah shallallāhu alayhi wa sallam bersabda, مَا مِنْ نَبِيٍّ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ إِلَّا قَدْ أُعْطِيَ مِنَ الْآيَاتِ مَا مِثْلُهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُهُ وَحْيًا أَوْحَى اللَّهُ إِلَيَّ فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ تَابِعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ “Tidak ada seorang Nabi kecuali diberi ayat-ayat yaitu tanda-tanda kekuasan Allah atau mu’jizat yang seharusnya beriman dengannya manusia. Dan sesungguhnya yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang Allah wahyukan kepadaku yaitu Al-Qur’an maka aku berharap menjadi orang yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat.” HR Bukhari dan Muslim Diantara keistimewaan Al-Qur’an, Ke tiga Allah telah berjanji untuk menjaganya dari pengubahan, baik lafazh maupun maknanya. ⇒ Dijaga lafazhnya sehingga tidak bisa ditambah dan tidak dikurangi. ⇒ Dan dijaga maknanya dari makna-makna yang menyimpang. Allah berfirman, إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ “Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan Adz-Dzikr yaitu Al-Qur’an dan sesungguhnya Kamilah yang menjaganya.” QS Al-Hijr 9 Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman, لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ “Al-Qur’an tidak didatangi kebathilan, baik dari depan maupun dari belakang, diturunkan dari Dzat Yang Maha Bijaksana Lagi Maha Terpuji.” QS Fushshilat 42 Oleh karena itu, Allah menyiapkan di sana; • Orang-orang yang menghafal Al-Qur’an. • Para ulama yang menerangkan pemahaman yang benar tentang ayat-ayat Al-Qur’an dari masa ke masa, dari zaman Nabi shallallāhu alayhi wa sallam sampai zaman kita dan sampai Allah mengangkat Al-Qur’an di akhir zaman. Mereka; ✓Menghafal dan memahami maknanya dan istiqamah di dalam mengamalkannya. ✓Mengkhidmah Al-Qur’an dengan berbagai cara; • Ada yang menulis tafsirnya baik yang singkat maupun yang panjang lebar. • Ada yang mengarang tentang ⑴ Cara penulisannya ⑵ Cara membacanya ⑶ Tentang i’rabnya ⑷ Dan lain-lain Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته Abdullah Roy, Di kota Al-Madinah Materi audio ini disampaikan di dalam grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy.
Halaqah13 - Bab 1 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits Kesepuluh; Halaqah 12 - Bab 1 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits Kedelapan dan Kesembilan; Halaqah 14 - Kriteria Barang Yang Sah Diperdagangkan Bagian Ketiga; Halaqah 13 - Kriteria Barang Yang Sah Diperdagangkan Bagian Kedua
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 1 Pengertian Rasulullah dan Dalil-Dalil Atas Wajibnya Beriman dengan Para Rasul 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 PENGERTIAN RASULULLAH DAN DALIL-DALIL ATAS WAJIBNYA BERIMAN DENGAN PARA RASUL السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-1 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Pengertian Rasulullah dan Dalil-Dalil Atas Wajibnya Beriman dengan Para Rasul”. 🌟 Diantara pokok-pokok keimanan yang harus diimani oleh seorang hamba adalah beriman kepada para Rasul Allah. 📖 Rasulun adalah bentuk tunggal dari rusulun. 📖 Rosulun artinya utusan. 📖 Rusulun artinya utusan-utusan. 🌟 Rusulullah artinya para utusan Allah. Mereka adalah manusia-manusia yang Allah pilih menjadi utusan-Nya kepada manusia dengan membawa risalah dari Allah untuk disampaikan kepada manusia. Allah berfirman لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ… “Sungguh Kami telah mengutus Rasul-Rasul Kami dengan bukti – bukti yang nyata.” Al Hadid 25 🌟 Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Ijma’ kaum muslimin menunjukkan tentang wajibnya beriman dengan para Rasul Allah dan kekufuran kepada Rasul-Rasul Allah adalah kekufuran kepada Allah. 🌟 Semakin seseorang mendalami tentang beriman kepada para Rasul secara terperinci maka akan semakin bertambah keimanannya dan akan semakin banyak manfaatnya. Adapun dari Al-Qur’an maka Allah berfirman يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا “Wahai orang-orang yang beriman,berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan Kitab yang telah diturunkan kepada Rasul-Nya dan Kitab yang diturunkan sebelumnya. Dan barangsiapa yang kufur kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya, dan hari akhir, maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang jauh.” An Nisa’ 136 Adapun dari As-Sunnah maka Nabi ﷺ bersabda ketika ditanya oleh Jibril tentang apa itu Iman. الإيمان أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. ”Beriman adalah engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman dengan takdir yang baik maupun yang buruk.” Beliau mengatakan صَدَقْتَ engkau telah benar, hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dan para ulama berijma’ atas wajibnya beriman kepada Rasul-Rasul Allah azza wajalla. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 2 Perbedaan Antara Nabi Dan Rasul 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 PERBEDAAN ANTARA NABI DAN RASUL السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-1 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Perbedaan Antara Nabi Dan Rasul”. 🌟 Dalil-dalil menunjukkan adanya perbedaan antara Nabi dan Rasul 🌟 Allah berfirman وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ وَلَا نَبِيٍّ إِلَّا إِذَا تَمَنَّىٰ أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ “Dan tidaklah kami mengutus seorang Rasul dan tidak pula seorang nabi sebelum engkau wahai Muhammad melainkan apabila dia mempunyai suatu keinginan syaitan pun memasukkan godaan-godaan ke dalam keinginannya tersebut.” Surat Al-Hajj 52 ➡ Ayat di atas menunjukkan bahwa Rasul berbeda dengan Nabi. 🌟 Ada ulama yang mengatakan bahwa Rasul diberi wahyu dan diperintahkan untuk menyampaikan, sedangkan Nabi diberi wahyu tetapi tidak diperintahkan untuk menyampaikan, namun ini adalah pendapat yang lemah karena ternyata dalil menunjukkan bahwa Nabi juga diutus dan diperintah menyampaikan wahyu sebagaimana dalam Firman Allah وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ وَلَا نَبِيٍّ إِلَّا إِذَا تَمَنَّىٰ أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ “Dan tidaklah kami mengutus sebelummu seorang Rasul dan tidak pula seorang Nabi kecuali apabila dia berkeinginan maka syaitan memasukkan godaan-godaannya ke dalam keinginannya tersebut.” Surat Al-Hajj 52 Allah mengatakan “Dan tidaklah kami mengutus sebelummu seorang Rasul dan tidak pula seorang Nabi” ➡ ini menunjukkan bahwa Nabi Juga diutus berarti dia diperintah untuk menyampaikan. Demikian pula di dalam hadits Rasulullah ﷺ bersabda, عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ وَمَعَهُ الرُّهَيْطُ وَالنَّبِيَّ وَمَعَهُ الرَّجُلُ وَالرَّجُلَانِ وَالنَّبِيَّ لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ “Ditampakkan kepadaku umat-umat, maka aku melihat seorang Nabi bersama beberapa orang dan aku melihat seorang Nabi bersama satu dan dua orang dan seorang Nabi dan tidak seorang pun bersama beliau.” HR Al Bukhari & Muslim ➡ Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi juga diperintahkan untuk berdakwah dan menyampaikan risalah. 🌟 Dari sekian banyak pendapat tentang perbedaan antara Nabi dan Rasul, pendapat yang lebih dekat Insya Allah adalah pendapat yang mengatakan “Bahwa Nabi adalah orang yang Allah berikan wahyu, diperintahkan untuk menyampaikan syariat sebelumnya, dan diutus kepada kaum yang sudah mengetahui syariat tersebut.” Dan inilah pendapat yang dikuatkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah & Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithy semoga Allah merahmati keduanya. Di antara dalilnya adalah firman Allah, إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ ۚ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا… “Sesungguhnya kami telah menurunkan Taurat, di dalamnya ada petunjuk dan cahaya yang para Nabi yang menyerahkan diri menghukumi dengan Taurat tersebut bagi orang-orang Yahudi.” Surat Al-Ma’idah 44 ➡ Di dalam ayat ini Nabi-Nabi Bani Israel mereka menyampaikan syariat Nabi Musa yang ada di dalam Taurat. Adapun pengertian Rasul secara syari’at, mereka adalah orang yang Allah beri Wahyu dan diperintahkan untuk menyampaikan syariat yang baru, dan diutus kepada kaum yang menyelisihi perintah Allah. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 3 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 1 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 1 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-3 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 1”. Cara beriman kepada para Rasul Allah mengandung beberapa perkara 1⃣ Keyakinan yang dalam bahwa kenabian dan kerasulan adalah pilihan dari Allah, Allah memberikannya kepada siapa yang memang berhak dan yang paling afdhal dan sempurna. Allah Berfirman اللَّهُ أَعْلَمُ حَيْثُ يَجْعَلُ رِسَالَتَهُ ۗ “Allah lebih tau di mana Allah meletakkan risalah-Nya.” QS Al-An’am 124 Dan Allah Berfirman اللَّهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ النَّاسِ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ ”Allah memilih Rasul-Rasul dari kalangan malaikat dan dari kalangan manusia, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” Surat Al-Hajj 75 2⃣. Keyakinan yang dalam bahwa mereka para Rasul Allah adalah makhluk Allah yang paling sempurna baik ilmu, amalan, i’tiqad maupun penciptaan atau fisik mereka. Allah Berfirman menceritakan tentang Nabi Nuh alaihi salam, ۚ إِنَّهُ كَانَ عَبْدًا شَكُورًا ”Sesungguhnya dia Nuh adalah hamba yang banyak bersyukur.” QS Al-Isra’ 3 Dan Allah Berfirman إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَحَلِيمٌ أَوَّاهٌ مُنِيبٌ ”Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang penyantun, lembut hati, dan suka kembali kembali kepada Allah.” QS Hud 75 Dan Allah Berfirman قَالُوا لَا تَوْجَلْ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ “Mereka berkata, “Janganlah engkau wahai Ibrahim takut sesungguhnya kami memberikan kabar gembira kepada dirimu dengan seorang anak yang alim.” QS Al-Hijr 53 ➡ Yang dimaksud dengan anak tersebut adalah Nabi Ishak alaihis salam. Dan Allah Berfirman يَا يَحْيَىٰ خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ ۖ وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا وَحَنَانًا مِنْ لَدُنَّا وَزَكَاةً ۖ وَكَانَ تَقِيًّا وَبَرًّا بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا “Wahai Yahya ambillah kitab Taurat dengan sungguh-sungguh dan kami berikan hikmah kepadanya selagi dia masih kanak-kanak dan kami jadikan rasa kasih sayang kepada sesama dari kami dan bersih dari dosa dan dia pun seorang yang bertakwa dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya dan dia bukan orang yang sombong, bukan pula orang yang durhaka.” QS Maryam 12-14 Dan Allah Berfirman وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ ”Dan sesungguhnya engkau wahai Muhammad berada di atas akhlak yang agung.” QS Al-Qalam 4 Dan juga ayat-ayat yang lain yang menunjukkan tentang kesempurnaan para Nabi dan para Rasul Allah di dalam ilmu, amalan, i’tiqad, dan juga fisik mereka. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 4 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 2 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 2 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-4 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 2”. Cara beriman kepada para Rasul Allah mengandung beberapa perkara 3⃣. Meyakini bahwa Para Rasul benar-benar terlepas dari sifat dusta, menyembunyikan ilmu, dan penghianatan. Allah Berfirman قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا ۜ ۗ هَٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ “Mereka berkata, celaka kita, siapakah yang telah membangkitkan kita dari tempat istirahat kita, inilah yang dijanjikan oleh Ar-Rahman dan benarlah para Rasul.” Surat Yasin 52 Dan Allah Berfirman وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ فَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ “Dan sekiranya dia Muhammad mengada-adakan sebagian perkataan atas nama Kami, pasti kami pegang dia pada tangan kanannya kemudian kami potong pembuluh jantungnya, maka tidak seorang pun dari kalian yang dapat menghalangi Kami untuk menghukumnya.” QS Al-Haqqah 44-47 4⃣. Keyakinan yang dalam bahwasanya mereka telah melaksanakan tugas mereka dengan sempurna dan sebaik-baiknya, dan Allah tidak mewafatkan mereka kecuali setelah mereka menyampaikan secara sempurna risalah Allah kepada kaumnya. Allah Berfirman رُسُلًا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا “Rasul-Rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah Rasul-Rasul itu diutus. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” QS An-Nisa’ 165 Dan Allah berfirman وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ قَوْمِهِ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ ۖ “Dan tidaklah Kami utus seorang Rasul kecuali dengan bahasa kaumnya supaya dia menerangkan kepada mereka.” QS Ibrahim 4 Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 5 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 3 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 3 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-5 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 3”. Cara beriman kepada para Rasul Allah mengandung beberapa perkara 5⃣. Meyakini dengan keyakinan yang dalam bahwa mereka para Rasul adalah manusia. Menimpa mereka apa yang menimpa manusia yang lain, mereka makan, minum, mencari rezeki, menikah, memiliki keturunan, tertimpa sakit, terbunuh, meninggal, dll. Allah Berrfirman قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ… “Katakanlah sesungguhnya aku adalah manusia seperti kalian diwahyukan kepadaku.” QS Al-Kahf 110 Dan Allah Berrfirman … قُلْ سُبْحَانَ رَبِّي هَلْ كُنْتُ إِلَّا بَشَرًا رَسُولًا “Katakanlah, Maha Suci Rabb-ku, tidaklah aku kecuali seorang manusia yang diutus.” QS Al-Isra’ 93 Mereka makan, minum, dan mencari rezeki. Allah Berrfirman وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الْأَسْوَاقِ ۗ… “Dan tidaklah kami mengutus sebelummu seorang Rasul kecuali mereka memakan makanan dan pergi ke pasar.” QS Al-Furqan 20 Mereka menikah dan memiliki keturunan. Dan Allah Berrfirman وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً ۚ… “Dan sungguh Kami telah mengutus para Rasul sebelummu dan kami telah menjadikan bagi mereka istri-istri dan keturunan.” QS Ar-Ra’d 38 Mereka ditimpa sakit. Allah Berfirman tentang Nabi Ibrahim وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ “Dan apabila aku sakit, maka Allah Dialah yang menyembuhkan aku.” QS Ash-Shu’ara 80 Dan Allah Berrfirman tentang Nabi Ayyub, وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ “Dan ingatlah Ayyub ketika dia memanggil Rabb-nya, sesungguhnya aku telah ditimpa sakit dan Engkau adalah Dzat Yang Maha Penyayang.” QS Al-Anbiya’ 83 Dari Abdullah Ibn Mas’ud radiallahu anhu beliau berkata, “Aku memasuki rumah Rasulullah ﷺ, sedangkan beliau dalam keadaan demam, maka aku berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau demam dengan demam yang sangat.” Beliau ﷺ mengatakan, “Iya, sesungguhnya aku tertimpa demam sebagaimana dua orang diantara kalian tertimpa demam.” HR Al Bukhari Mereka para Rasulullah meninggal dunia, sebagaimana firman Allah azza wajalla, إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ “Sesungguhnya engkau akan meninggal dan merekapun akan meninggal.” QS Az-Zumar 30 Dan Allah Berrfirman وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَ ۖ أَفَإِنْ مِتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ “Dan tidaklah Kami jadikan bagi seorang manusia sebelummu kekekalan, apakah seandainya engkau meninggal dunia maka mereka akan kekal?” QS Al-Anbiya’ 34 Dan ada diantara mereka yang mati terbunuh. Allah Berrfirman لَقَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ فَقِيرٌ وَنَحْنُ أَغْنِيَاءُ ۘ سَنَكْتُبُ مَا قَالُوا وَقَتْلَهُمُ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَنَقُولُ ذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ “Sungguh Allah telah mendengar ucapan orang-orang yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah fakir dan kami adalah orang-orang kaya,” Sungguh Kami akan menulis apa yang mereka ucapkan dan pembunuhan mereka kepada para Nabi tanpa haq dan Kami akan katakan rasakanlah Azab yang membakar ini.” QS Al-Imran 181 Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 6 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 4 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 4 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-6 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 4”. Diantara cara beriman dengan para Rasul Allah adalah 🌟 Meyakini bahwa mereka ma’shum, yaitu terjaga dari dosa besar seperti zina, mencuri, menipu, sihir, membuat berhala, dll. 🌟 Dan ini adalah kesepakatan umat, adapun orang Yahudi dan Nashrani maka mereka menganggap para Nabi dan Rasul melakukan dosa besar, seperti keyakinan bahwa Nabi Harun dialah yang membuat berhala, Dan keyakinan bahwa Nabi Ibrahim mengorbankan Istrinya Sarah kepada Firaun, Dan seperti keyakinan bahwa Nabi Luth alaihissalam mabuk, dll. 🌟 Adapun dosa kecil maka menurut sebagian besar ulama terkadang seorang Nabi melakukan dosa kecil namun tidak sampai berhubungan dengan wahyu dan dengan cepat sekali mereka bertaubat kepada Allah azza wajalla. 🌟 Nabi Adam alaihissalam beliau dilarang untuk memakan buah tertentu di dalam surga, akan tetapi beliau melanggarnya kemudian beliau mengatakan رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ “Wahai Rabb kami, kami telah mendholimi diri kami sendiri dan seandainya Engkau tidak mengampuni dosa kami dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.” QS Al-A’raf 23 🌟 Nabi Nuh alaihissalam meminta kepada Allah supaya menyelamatkan anaknya yang kafir, maka Allah azza wajalla menegur beliau dan menasihati beliau kemudian beliau langsung meminta ampun kepada Allah seraya berkata, قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ “Beliau berkata, Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari meminta kepada-Mu sesuatu yang aku tidak memiliki ilmu tentangnya dan seandainya Engkau tidak mengampuni aku dan menyayangi aku, niscaya aku termasuk orang-orang yang merugi’.” QS Hud 47 🌟 Nabi Musa alaihissalam pernah memukul orang Qibthi orang Mesir yang berakibat terbunuhnya orang tersebut. Ini adalah dosa kecil karena pukulan Nabi Musa alaihissalam sebenarnya tidak mematikan dan beliau shallahu’alaihi wa sallam juga tidak bermaksud untuk membunuh. Nabi Musa alaihissalam mengiringi kesalahan ini dengan Taubat kepada Allah. Allah berfirman قَالَ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ “Beliau berkata, Wahai Rabbku, sesungguhnya aku mendholimi diriku sendiri maka ampunilah aku.’, maka Allah pun mengampuni beliau. Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS Al-Qasas 16 🌟 Nabi Yunus alaihissalam pernah marah meninggalkan kaumnya karena mereka tidak menerima dakwah beliau dan setelah ditelan ikan yang besar, beliau pun segera meminta ampun kepada Allah. Allah berfirman وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ “Dan ingatlah kisah dzunnun yaitu Yunus ketika dia pergi dalam keadaan marah lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau. Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang-orang yang dzalim.” QS Al-Anbiya’ 87 🌟 Nabi Muhammad ﷺ ketika sedang mendakwahi seorang pembesar Qurais datang kepada beliau Ibnu Ummi Maktum ingin bertanya tentang sesuatu, maka beliau bermuka masam dan berpaling, Allah pun menurunkan firman-Nya عَبَسَ وَتَوَلَّىٰ أَنْ جَاءَهُ الْأَعْمَىٰ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّىٰ أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرَىٰ “Dia Muhammad berwajah masam dan berpalingkarena seorang buta telah datang kepadanya. Dan tahukah engkau wahai Muhammad barangkali dia ingin menyucikan dirinya atau dia ingin mendapatkan pengajaran yang memberi manfaat kepadanya.” QS Abasa 1-4 🌟 Setelah itu Rasulullah ﷺ pun memuliakannya sebagaimana dikabarkan oleh Anas bin Malik radiyallahu anhu, diriwayatkan oleh Abu Ya’la di dalam Musnadnya. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 7 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 5 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 5 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-7 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 5”. Diantara cara beriman dengan para Rasul Allah adalah 🌟 Waspada dari ghuluw atau berlebihan terhadap para Rasul alaihimussalam, seperti menganggap beliau mengetahui yang ghaib atau mensifati beliau dengan sifat-sifat ketuhanan dan Allah azza wajalla telah melarang ahlul kitab dari sikap ghuluw dengan firman-Nya, يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ ۚ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۖ وَلَا تَقُولُوا ثَلَاثَةٌ ۚ… “Wahai ahlul kitab janganlah kalian berlebih-lebihan di dalam agama kalian dan janganlah kalian berkata atas nama Allah kecuali kebenaran. Sesungguhnya Isa bin Maryam adalah Rasulullah dan kalimat-Nya yang dia lemparkan kepada Maryam dan dia adalah Ruh dari-Nya maka berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kalian katakan Tuhan itu tiga… ” QS An-Nisa’ 171 🌟 Dan Rasulullah ﷺ telah melarang kita untuk mengikuti langkah-langkah mereka. Beliau ﷺ bersabda, لاَ تُطْرُوْنِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ، فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ، فَقُوْلُوْا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ. ”Janganlah kalian memujiku dengan berlebihan, sebagaimana orang-orang Nashrani berlebih-lebihan di dalam memuji Ibnu Maryam, sesungguhnya aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.” [Hadits Shahih riwayat Al Imam Al Bukhori] 🌟 Dan diantara bentuk ghuluw orang-orang Nashrani adalah mengatakan Isa anak Allah, orang Yahudi mengatakan Uzair adalah anak Allah. Allah berfirman وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ۖ ذَٰلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ ۖ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۚ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ “Telah berkata orang-orang Yahudi bahwa Uzair adalah anak Allah dan berkata orang-orang Nashrani bahwa Al Masih adalah anak Allah. Demikianlah ucapan-ucapan mereka dengan mulut-mulut mereka, mereka menyamai ucapan orang-orang yang kafir sebelum mereka, Allah melaknat mereka, lalu bagaimana mereka berpaling?” [QS At-Tawbah 30] 🌟 Padahal para Rasul alaihimussalam tidak memiliki sedikit pun sifat Rububiah dan Uluhiyah, yaitu sifat-sifat Ketuhanan. Mereka tidak mengetahui yang ghaib kecuali setelah diberi tahu oleh Allah azza wajalla. Allah berfirman عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِنْ رَسُولٍ… “Dialah Allah yang mengetahui perkara yang ghaib maka tidaklah Dia menampakkan perkara yang ghaib kepada siapapun, kecuali orang yang Allah ridhai dari kalangan para Rasul.” [QS Al-Jinn 26-27] 🌟 Dan mereka juga tidak bisa memberikan manfaat dan mudhorot kecuali dengan kehendak Allah. Allah berfirman قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۚ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ ۚ إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ “Katakanlah aku tidak memiliki untuk diriku sendiri manfaat dan mudhorot kecuali apabila Allah menghendaki dan seandainya aku mengetahui perkara yang ghaib niscaya aku akan memperbanyak kebaikan dan tentunya aku tidak akan ditimpa kejelekan. Tidaklah aku kecuali sebagai pemberi peringatan dan pemberi kabar gembira bagi orang-orang yang beriman.” [QS Al-A’raf 188] Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 8 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 6 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 6 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-8 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 6”. Diantara cara beriman dengan para Rasul alaihimussalam adalah 🌟 keyakinan bahwa Allah melebihkan sebagian Nabi dan Rasul di atas sebagian yang lain tanpa merendahkan dan melecehkan harga diri dan kedudukan yang lain. Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۘ “Itu adalah para Rasul, Kami telah muliakan sebagian mereka di atas sebagian yang lain.” [QS Al-Baqarah 253] Dan Allah berfirman وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَىٰ بَعْضٍ ۖ… “Dan sungguh Kami telah memuliakan sebagian Nabi di atas sebagian yang lain.” [QS Al-Isra’ 55] Adapun ayat yang berbunyi, … لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ… “Kami tidak membedakan diantara seorang pun dari Rasul-Rasul-Nya.” [QS Al-Baqarah 285] 🌟 Maka yang dimaksud dengan membeda-bedakan di sini adalah beriman dengan sebagian Rasul dan mengingkari sebagian yang lain, seperti orang yang beriman dengan Nabi Isa alaihissalam dan kufur dengan Nabi Muhammad ﷺ. 🌟 Dan sebaik-baik Nabi adalah Ulul Azmi orang-orang yang memiliki kesabaran yang kuat. Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ… “Maka bersabarlah engkau sebagaimana Ulul Azmi diantara para Rasul telah bersabar.” [QS Al-Ahqaf 35] 🌟 Menurut sebagian ulama yang dimaksud dengan Ulul Azmi adalah 5 orang , mereka adalah ① Nabi Nuh ② Nabi Ibrahim ③ Nabi Musa ④ Nabi Isa ⑤ Nabi Muhammad [alaihimussalam] 🌟 Nama-nama mereka telah terkumpul di dalam dua ayat dari surat Al-Ahzab dan surat Asy-Syuuro. Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman وَإِذْ أَخَذْنَا مِنَ النَّبِيِّينَ مِيثَاقَهُمْ وَمِنْكَ وَمِنْ نُوحٍ وَإِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۖ وَأَخَذْنَا مِنْهُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا “Dan ketika Kami mengambil perjanjian dari para Nabi, darimu, Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa Ibnu Maryam dan kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kuat.” [QS Al-Ahzab 7] Dan Allah mengatakan شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰ ۖ… “Allah telah mensyari’atkan bagi kalian dari agama, apa yang Allah wasiatkan kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa.” [QS Asy-Syuuro 13] 🌟 Kelima Nabi inilah dan juga Nabi Adam yang tersebut di dalam hadits tentang Asyafa’atul Udzma yang kita sudah sebutkan di dalam Silsilah Beriman dengan Hari Akhir. 🌟 Dan sebaik-baik Ulul Azmi adalah dua orang Nabi, yang keduanya adalah khalilullah kekasih Allah. Beliau berdua adalah Nabi Ibrahim alaihissalam dan Nabi Muhammad ﷺ. Dalilnya adalah firman Allah وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا “Dan Allah telah menjadikan Ibrahim sebagai kekasih-Nya.” [QS An-Nisa’ 125] Dan Rasulullah ﷺ bersabda, فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَدْ اتَّخَذَنِي خَلِيلًا كَمَا اتَّخَذَ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا “Maka sesungguhnya Allah ta’ala telah menjadikan aku sebagai kekasih sebagaimana Allah telah menjadikan Ibrahim sebagai kekasih.” [HR Muslim] 🌟 Dan sebaik-baik kekasih Allah adalah Nabi Muhammad ﷺ. Rasulullah ﷺ bersabda أنا سيد ولد آدم يوم القيامة “Aku adalah pemuka anak-anak Nabi Adam pada hari Kiamat.” [HR Muslim] Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 9 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 7 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 7 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-9 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 7”. Diantara cara beriman dengan para Rasul adalah 🌟 Keyakinan yang kuat bahwa seluruh Nabi dan Rasul alaihimussalam telah bersepakat dalam berdakwah kepada tauhid dan mengingatkan umat mereka dari kesyirikan. Allah Berfirman وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ… “Dan sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang Rasul supaya kalian hanya menyembah kepada Allah dan jauhilah thogut.” [QS An-Nahl 36] 🌟 Yang dimaksud dengan thogut adalah sesuatu yang disembah selain Allah. Di dalam ayat yang lain Allah mengatakan وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ “Dan tidaklah Kami mengutus sebelummu seorang Rasul kecuali kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Aku, maka hendaklah kalian menyembah hanya kepadaku.” [QS Al-Anbiya’ 25] Dan Allah Mengatakan وَاذْكُرْ أَخَا عَادٍ إِذْ أَنْذَرَ قَوْمَهُ بِالْأَحْقَافِ وَقَدْ خَلَتِ النُّذُرُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا اللَّهَ… “Dan ingatlah saudara kaum Ad ketika dia memberikan peringatan kepada kaumnya yang tinggal di bukit-bukit pasir dan telah berlalu para Rasul yang memberikan peringatan sebelum dia dan setelah dia supaya kalian tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah.” [Surat Al-Ahqaf 21] 🌟 Tiga ayat di atas menunjukkan bahwasanya setiap Rasul dan setiap Nabi inti dakwah mereka satu, yaitu tauhid. 🌟 Allah Subhānahu wa Ta’āla telah menceritakan di dalam Al-Qur’an beberapa kisah Nabi alaihimussalam dan dakwah mereka diantara kaumnya. 🌟 Allah Subhānahu wa Ta’āla menceritakan tentang Nabi Nuh alaihissalam لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ… “Sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia berkata, Wahai kaumku hendaklah kalian menyembah kepada Allah, kalian tidak memiliki sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia.’” [QS Al-A’raf 59] 🌟 Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla menceritakan tentang Nabi Hud alaihissalam, Allah mengatakan وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ ”Dan kami telah mengutus kepada kaum Ad saudara mereka Hud alaihissalam, dia berkata, Wahai kaumku hendaklah kalian menyembah kepada Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah oleh kalian kecuali Dia, mengapa kalian tidak bertakwa?’” [QS Al-A’raf 65] Dan Allah mengatakan وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ… “Dan Kami telah mengutus kepada kaum Tsamud, saudara mereka Sholeh dia berkata, Wahai kaumku hendaklah kalian menyembah kepada Allah, kalian tidak memiliki sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia.’” [QS Al-A’raf 73] 🌟 Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman tentang Nabi Syu’aib alaihissalam, وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ… “Dan Kami telah mengutus kepada Madyan saudara mereka Syu’aib, dia berkata Wahai kaumku sembahlah Allah, kalian tidak memiliki sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia.’” [QS Al-A’raf 85] 🌟 Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwasanya masing-masing dari para Nabi dan Rasul berdakwah kepada tauhid, ia merupakan inti dari ajaran mereka. 🌟 Adapun hukum-hukum seperti tata cara ibadah atau halal dan haram maka kadang-kadang terjadi perbedaan. Allah berfirman …لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ … “Masing-masing Kami telah jadikan syariat dan juga cara.” [QS Al-Ma’idah 48] Rasulullah ﷺ bersabda الْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ مِنْ عَلَّاتٍ وَأُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ “Para Nabi adalah saudara sebapak, ibu-ibu mereka berbeda tetapi agama mereka satu.” [HR Al-Bukhori & Muslim] 🌟 Di dalam hadits ini para Nabi diumpamakan seperti saudara-saudara dari satu bapak berlainan ibu, maksudnya sama-sama berdakwah kepada tauhid meskipun dengan cara yang berbeda Berkata Al-Imam An-Nawawi rahimahullah فالمراد به أصل التوحيد و أصل الطاعة لله تعالى و إن اختلفت صفاتها “Maka yang dimaksud dengannya adalah pokok-pokok dari tauhid dan pokok ketaatan kepada Allah Ta’āla meskipun berbeda caranya.” Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 10 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 8 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 8 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-10 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 8”. Diantara cara beriman dengan para Rasul adalah 🌟 Keyakinan yang mendalam bahwasanya Allah telah memberikan beberapa keistimewaan bagi para Nabi dan Rasul. Di antaranya 1⃣ WAHYU Allah berfirman إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ ۚ… “Sesungguhnya Kami telah wahyukan kepadamu sebagaimana Kami wahyukan kepada Nuh dan Nabi-Nabi setelah dia.” [QS An-Nisa’ 163] ➡ Dan diantara keistimewaan para Nabi apabila meninggal dunia tidak diwarisi, dan keluarganya tidak berhak untuk mewarisi hartanya. Rasulullah ﷺ bersabda لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ “Kami tidak diwarisi, apa yang kami tinggalkan adalah shodaqoh.” [HR Al Bukhori & Muslim] 🌟 Yang dimaksud dengan kami disini adalah seluruh para Nabi. 🌟 Oleh karena itu ketika Rasulullah ﷺ meninggal dan datang Fathimah kepada Abu Bakar As Siddiq untuk mengambil warisannya, maka Abu Bakar mengabarkan kepada Fathimah dengan hadits ini. ➡ Diantara kelebihan dan keistimewaan para Nabi, bahwa Nabi dikubur di tempat dia meninggal dunia. Rasulullah ﷺ bersabda, سنن الترمذي ١٠١٨ ما قبض الله نبيا إلا في الموضع الذي يحب أن يدفن فيه. “Tidaklah Allah mencabut nyawa seorang Nabi kecuali di tempat yang dia senang untuk dikuburkan di tempat tersebut.“ [Hadits Riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al AlBani rahimahullah]. ➡ Diantara keistimewaan para Nabi bahwa tanah tidak akan memakan jasad para Nabi. Rasulullah ﷺ bersabda إن الله عز وجل حرم على الأرض أجساد الأنبياء ”Sesungguhnya Allah azza wajalla mengharamkan atas bumi supaya dia tidak memakan jasad-jasad para Nabi.” [HR Abu Dawud, An Nasai, dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al AlBani rahimahullah]. ➡ Diantara keistimewaan mereka bahwa mereka terjaga dari dosa besar atau ma’shum yaitu terjaga dari dosa besar seperti zina, mencuri, menipu, sihir, membuat berhala, terjaga dari dosa besar seperti zina, mencuri, menipu, sihir, membuat berhala, dll. dan telah berlalu pembahasan tentang hal ini pada halaqah yang ke enam. ➡ Dan diantara keistimewaan para Nabi bahwa para Nabi tidur matanya tetapi tidak tidur hatinya. Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata والنبي صلى الله عليه وسلم نائمة عيناه ولاينام قلبه وكذلك الأنبياء تنام أعينهم ولاتنام قلوبهم “Dan Nabi ﷺ tidur kedua matanya dan tidak tidur hatinya, dan demikianlah para Nabi tidur mata -mata mereka dan hati-hati mereka tidak tidur.” [HR Al Bukhori] ➡ Dan diantara keutamaan para Nabi bahwa para Nabi hidup di dalam kuburan mereka dalam keadaan shalat. Rasulullah ﷺ bersabda الانبياء احياء فى قبورهم يصلون “Para Nabi mereka dalam keadaan hidup di dalam kuburan-kuburan mereka dalam keadaan mereka melakukan shalat.” Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 11 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 9 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 9 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-11 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 9”. Diantara cara beriman dengan para Rasul adalah 🌟 Wajib beriman kepada para Rasul secara terperinci maupun secara global. ✅ Iman yang terperinci maksudnya adalah beriman dengan nama-nama, kabar-kabar, kisah-kisah para Nabi yang datang di dalam Al-Qur’an dan Sunnah yang shahihah. ✅ Adapun iman secara global maka yang dimaksud adalah beriman bahwa Allah memiliki Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul selain yang tersebut namanya di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits. Allah Berfirman وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَنْ لَمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗ “Dan sungguh Kami telah mengutus para Rasul sebelummu. Diantara mereka ada yang Kami kisahkan kepadamu dan diantara mereka ada yang tidak Kami kisahkan kepadamu.” [QS Ghafir 78] ✅ Barangsiapa yang mendustakan dan mengingkari kenabian salah seorang dari para Nabi yang telah disepakati kenabiannya, maka pada hakikatnya dia telah mengingkari seluruh Nabi. ✅ Yang demikian karena inti ajaran para Nabi alaihimussalam adalah sama. ✅Dan mendustakan sebagian mereka sama dengan mendustakan yang lain. Oleh karena itu Allah Berfirman كَذَّبَتْ قَوْمُ نُوحٍ الْمُرْسَلِينَ “Kaum Nuh telah mendustakan para Rasul.” [QS Ash-Shu’ara 105] ✅ Mereka dianggap mendustakan para Rasul padahal tidak diutus kepada mereka kecuali Nabi Nuh, yang demikian karena mendustakan seorang Nabi sama dengan mendustakan semuanya. Dan Allah berfirman كَذَّبَتْ عَادٌ الْمُرْسَلِينَ “Kaum Ad mendustakan para Rasul.” [QS Ash-Shu’ara 123] Dan Allāh berfirman كَذَّبَتْ ثَمُودُ الْمُرْسَلِينَ “Kaum Tsamud mendustakan para Rasul.” [QS Ash-Shu’ara 141] Dan Allah berfirman كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ الْمُرْسَلِينَ “Kaum Luth telah mendustakan para Rasul.” [QS Ash-Shu’ara 160] ✅ Dan tidak datang kepada kaum Nabi Nuh, Ad, Tsamud, dan kaum Nabi Luth kecuali seorang Rasul saja. Namun ketika mereka kafir terhadap Rasul tersebut maka pada hakikatnya mereka telah kafir kepada semua Rasul. ✅ Orang Yahudi yang mengaku beriman dengan Nabi Musa alaihissalam dan orang-orang Nashrani yang mengaku beriman dengan Nabi Isa alaihissalam, kalau mereka kafir terhadap Nabi Muhammad ﷺ setelah mengetahui kedatangan beliau, maka mereka akan masuk ke dalam Neraka. Rasulullah ﷺ bersabda, وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُودِيٌّ، وَلَا نَصْرَانِيٌّ، ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ، إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah mendengar seorang pun dari umat ini baik Yahudi maupun Nashrani kemudian dia meninggal dunia dan tidak beriman dengan apa yang aku bawa, kecuali dia masuk ke dalam Neraka.” [HR Muslim] ✅ Adapun kalau kenabian seseorang masih diperselisihkan seperti Khadir, maka ada orang yang mengatakan beliau adalah Nabi dan ada yg mengatakan bahwasanya beliau adalah wali dan bukan Nabi. Dalam keadaan demikian maka orang yang mengatakan beliau adalah wali dan bukan Nabi tidak dikafirkan. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 12 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 10 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 10 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-12 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 10”. Diantara cara beriman dengan para Rasul adalah 🌟 Keyakinan bahwa Allah telah menguatkan mereka dengan tanda-tanda kekuasaan-Nya sebagai pembenaran terhadap kenabian mereka. Tanda-tanda kekuasaan ini telah tersebar di kalangan kaum muslimin dengan nama mukjizat’. ✅ Al Mu’jizaat adalah jamak dari Al Mu’jizah, yang secara bahasa artinya adalah yang melemahkan orang lain sehingga tidak bisa mendatangkan yang semisalnya. ✅ Lafadz ini tidak ada di dalam Al-Qur’an dan Al Hadits, yang sering digunakan adalah Al Aayaat dan Al Bayyinat. ✅ Al Aayaat artinya adalah tanda-tanda kekuasaan. ✅ Al Bayyinat artinya adalah bukti-bukti yang jelas. Allah Berfirman وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ ۖ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ… “Dan sungguh Kami telah memberikan kepada Musa Al Kitab At Taurat dan Kami susulkan setelahnya para Rasul dan Kami berikan kepada Isa Ibnu Maryam, Al Bayyinat.” [QS Al-Baqarah 87] Berkata Ibn Katsir rahimahullah ketika menafsirkan ayat ini ولهذا أعطاه الله من البينات، وهي المعجزات “Oleh karena itu Allah memberikan kepada beliau Nabi Isa Al Bayyinat dan maksudnya adalah Al Mu’jizat.” Dan Allah Berfirman … وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ… ”Dan seorang Rasul tidaklah mendatangkan sebuah ayat kecuali dengan izin Allah.” [QS Ar-Ra’d 38] Rasulullah ﷺ bersabda مَا مِنَ الأنْبِياءِ نَبيٌّ إلاّ أُعْطِيَ مِنَ الآياتِ مَا مِثْلُهُ أوْ مِنَ أوْ آمَنَ عَلَيْهِ البَشَرُ، وإنَّما كانَ الّذِي أُوتِيتُ وحْياً أوْحاهُ الله إليَّ فأرْجُو أنِّي أكْثَرُهُمْ تَابعا يَوْمَ القِيامَةِ “Tidaklah ada seorang Nabi kecuali diberi tanda-tanda kekuasaan, yang beriman dengannya manusia dan sesungguhnya yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang diwahyukan kepadaku maka aku berharap bahwa aku yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat.” [HR Al Bukhari dan Muslim] ✅ Pengertian Ayat atau Mu’jizah adalah sesuatu di luar kebiasaan. Diiringi dengan tantangan dan pengakuan sebagai Nabi, tidak ada yang bisa melawannya, Allah saja lah yang menciptakannya, sebagai pembenaran dan penguatan bagi para Nabi-Nya. ✅ Yang dimaksud dengan “sesuatu”, mencakup ucapan dan perbuatan. Dan “di luar kebiasaan” maksudnya di luar sesuatu yang menjadi kebiasaan manusia. ✅ Diiringi dengan tantangan dan pengakuan sebagai Nabi, kalimat ini membedakan antara Ayat dengan Karomah. Tidak ada yang bisa melawannya. Kalimat ini membedakan antara Ayat dengan Sihir dan amalan syaitan. Allah saja lah yang menciptakannya, artinya ini bukan terjadi karena kehendak Nabi akan tetapi karena kehendak Allah azza wajalla, dan Dialah yang menciptakannya. Allah berfirman وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ… ”Dan tidaklah seorang Rasul bisa mendatangkan sebuah ayat kecuali dengan izin Allah.” [QS Ar-Ra’d 38] Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 13 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 11 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 11 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-13 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 11”. 🌟 Diantara hikmah Allah menjadikan ayat-ayat seorang Nabi atau mukjizat mereka adalah sesuatu yang sesuai dengan keadaan kaumnya dan lebih dahsyat supaya lebih menunjukkan kebenaran kenabian Nabi tersebut. 🗒 Diantara contohnya 1⃣. Kaum Nabi Sholeh kaum Tsamud ✅ Yang terkenal sebagai kaum yang kuat dan biasa memahat gunung untuk dijadikan rumah. Allah Berfirman وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِنْ بَعْدِ عَادٍ وَبَوَّأَكُمْ فِي الْأَرْضِ تَتَّخِذُونَ مِنْ سُهُولِهَا قُصُورًا وَتَنْحِتُونَ الْجِبَالَ بُيُوتًا ۖ… “Dan ingatlah oleh kalian di waktu Allah menjadikan kalian pengganti-pengganti yang berkuasa sesudah kaum Ad dan memberikan tempat kepada kalian di bumi, kalian mendirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kalian memahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah.” [Surat Al-A’raf 74] ✅ Ketika Nabi Sholeh alaihissallam mendakwahi mereka, mereka meminta supaya beliau mendatangkan ayat/tanda kebenaran beliau. Akhirnya mereka meminta supaya keluar dari batu keras yang sudah mereka tentukan unta merah yang sedang hamil 10 bulan. ✅ Setelah Nabi Sholeh alaihissallam mengambil perjanjian dari mereka supaya beriman kalau permintaan dikabulkan, beliau pun berdoa kepada Allah, maka bergetarlah batu besar tersebut dan keluar darinya unta dengan sifat yang mereka inginkan. Tentunya hal ini lebih dahsyat daripada hanya memahat gunung untuk dijadikan rumah. 2⃣. Sihir ✅ Di zaman Nabi Musa alaihissallam sangat banyak dan tersebar. Dan mereka adalah kaum yang sangat mengagungkan sihir dan tukang sihir. ✅ Dan diantara sihir mereka adalah menipu mata manusia, seperti menyihir manusia sehingga mereka melihat tali dan tongkat seakan-akan dia adalah ular. Oleh karena itu diantara ayat yg Allah berikan kepada Nabi Musa adalah berubahnya tongkat menjadi ular secara hakikat dan bukan hanya tipuan mata. Dan tangan yang bersinar setelah dimasukkan ke dalam saku secara hakikat dan bukan hanya tipuan mata. Allah berfirman فَأَلْقَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُبِينٌ وَنَزَعَ يَدَهُ فَإِذَا هِيَ بَيْضَاءُ لِلنَّاظِرِينَ “Lalu Musa melemparkan tongkatnya tiba-tiba tongkat itu menjadi ular besar yang sebenarnya dan dia mengeluarkan tangannya, tiba-tiba tangan itu menjadi putih bercahaya bagi orang-orang yang melihatnya.” [Surat Al-A’raf 107-108] ✅ Maka para tukang sihir akhirnya mengetahui bahwa Nabi Musa alaihissallam memang diutus oleh Allah dan mereka pun masuk Islam dan sangat kuat keIslamannya. 3⃣. Ilmu kedokteran ✅ Di zaman Nabi Isa alaihissallam sangat populer, oleh karena itu Allah Subhānahu wa Ta’āla menguatkan Nabi Isa dengan ayat-ayat yang berkaitan dengan penyakit dan penyembuhannya, yang tidak mungkin dilakukan oleh seorang dokter atau seahli apapun dia. ✅ Allah berikan beliau alaihissallam kemampuan menyembuhkan orang yang buta dari lahir, menyembuhkan orang yang berpenyakit kusta, bahkan menghidupkan orang yang sudah mati. Allah berfirman … وَإِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ بِإِذْنِي فَتَنْفُخُ فِيهَا فَتَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِي ۖ وَتُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ بِإِذْنِي ۖ وَإِذْ تُخْرِجُ الْمَوْتَىٰ بِإِذْنِي ۖ… “Dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seijin-Ku kemudian engkau meniupnya lalu menjadi seekor burung yang sebenarnya dengan seijin-Ku dan ingatlah ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seijin-Ku dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati dari kubur menjadi hidup dengan seijin-Ku.” [Surat Al-Ma’idah 110] Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 14 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 12 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 12 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-14 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 12”. 🌟 Diantara hikmah Allah menjadikan ayat-ayat seorang Nabi atau mukjizat mereka adalah sesuatu yang sesuai dengan keadaan kaumnya dan lebih dahsyat supaya lebih menunjukkan kebenaran kenabian Nabi tersebut. 🗒 Diantara contohnya 4⃣. Bahwa Allah menjadikan ayat-ayat seorang Nabi sesuatu yang sesuai dengan keadaan kaumnya adalah mukjizat Nabi Muhammad ﷺ yang berupa Al-Qur’an. ✅ Di zaman beliau ﷺ bahasa Arab mencapai zaman keemasan. Penyair-penyair bertebaran, berlomba menyombongkan kefasihannya dan kedalamannya di dalam berbahasa. ✅ Maka Allah Subhānahu wa Ta’āla dengan hikmah-Nya menjadikan ayat yang paling besar bagi Nabi Muhammad ﷺ adalah sebuah kitab yang diturunkan, yang tidak mampu seseorang pun menandinginya. Seandainya berkumpul seluruh manusia dan jin untuk mendatangkan yang semisal dengan Al-Qur’an niscaya mereka tidak mampu. ✅ Jangankan satu Al-Quran, 10 surat pun mereka tidak mampu. Dan jangankan 10 surat, satu surat pun mereka tidak akan mampu. Allah Berfirman قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا “Katakanlah seandainya manusia dan jin berkumpul untuk mendatangkan yang semisal dengan Al-Qur’an niscaya mereka tidak akan bisa mendatangkan yang semisalnya meskipun sebagian mereka membantu sebagian yang lain.” [QS Al-Isra’ 88] Dan Allah Berfirman أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ ۖ قُلْ فَأْتُوا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِثْلِهِ مُفْتَرَيَاتٍ وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ فَإِلَّمْ يَسْتَجِيبُوا لَكُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّمَا أُنْزِلَ بِعِلْمِ اللَّهِ وَأَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ “Ataukah mereka berkata Muhammad telah mengada-ada? Katakanlah hendaklah kalian datangkan 10 surat yang dibuat-buat yang semisal dengan Al-Qur’an dan panggillah semampu kalian orang-orang selain Allah kalau kalian adalah orang-orang yang benar. Kalau mereka tidak mampu memenuhi tantanganmu maka ketahuilah bahwa Al-Qur’an diturunkan dengan ilmu Allah dan bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Dia, apakah kalian menyerahkan diri?” [QS Hud 13-14] Dan Allah Berfirman وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ ”Dan seandainya kalian ragu terhadap apa yang kami turunkan kepada hamba Kami maka datangkanlah satu surat dan panggillah oleh kalian saksi-saksi kalian selain Allah kalau kalian adalah orang-orang yang benar. Seandainya kalian tidak bisa melakukannya dan kalian pasti tidak akan bisa melakukannya, maka takutlah dengan neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.” [Surat Al-Baqarah 23-24] ✅ Mereka orang-orang kafir meragukan Al-Qur’an dan mengatakan bahwasanya Al-Qur’an bukan dari Allah tetapi dari Muhammad dan dialah yang membuatnya. Maka Allah menantang mereka, kalau memang itu buatan manusia seharusnya mereka juga bisa membuatnya, apalagi mereka adalah orang-orang Arab yang fasih dan ahli di dalam bahasa Arab. Namun ternyata tidak ada diantara mereka yang bisa membuat yang semisal dengan Al-Qur’an dan ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah Kalamullah dan bukan kalam Muhammad ﷺ. ✅ Apalagi mereka mengetahui bahwa Nabi Muhammad ﷺ adalah seorang yang tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis dan beliau bukan tukang syair. ✅ Ini semua menunjukan bahwa Al-Qur’an adalah ayat atau mukjizat yang menunjukkan kebenaran nabi Muhammad ﷺ dan kebenaran apa yang beliau bawa dan seharusnya ini semua menjadikan mereka beriman dan mengikuti beliau ﷺ Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 15 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 13 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 13 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-15 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 13”. 🌟 Ayat-ayat yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad ﷺ sangat banyak, hal ini menunjukkan keutamaan beliau di sisi Allah dan menunjukkan betapa pentingnya risalah yang beliau bawa, karena risalah beliau adalah risalah yang terakhir dan tidak ada lagi risalah setelah risalah beliau ﷺ. Dan diantara ayat-ayat atau mukjizat-mukjizat tersebut 1⃣. Al Isra’ & Al Mi’raj ✅ Al Isra’ dijalankannya Nabi Muhammad ﷺ di waktu malam dari Al Masjidil Haram yang ada di Makkah ke Al Masjidil Aqsa yang ada di Palestina. Allah Berfirman سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ “Maha Suci Dzat yang telah menjalankan hamba-Nya di malam hari dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang Kami berkahi sekitarnya untuk Kami tunjukkan kepadanya sebagian dari ayat-ayat Kami, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” [QS Al-Isra’ 1] ✅ Adapun Al Mi’raj diangkatnya Nabi Muhammad ﷺ ke langit kemudian ke sidrotul muntaha. Nabi Muhammad ﷺ bersabda فَعَرَجَ بِي إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا “Maka Allah mengangkatku ke langit dunia.” [HR. Al Bukhari dan Muslim] Dua perjalanan yang jauh yang dilakukan dalam waktu yang sangat singkat menunjukkan kekuasaan Allah dan bahwasanya Muhammad ﷺ adalah Nabi utusan Allah. 2⃣. Terbelahnya bulan Allah Berfirman اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ “Telah dekat kiamat dan bulan telah terbelah dan apabila mereka melihat satu ayat mereka berpaling dan mengatakan ini adalah sihir yang terus menerus.” [QS Al-Qamar 1-2] Berkata Anas bin Malik radhiyallahu anhu أن أهل مكة سأل رسول الله صلى الله عليه وسلم انير يهم آيَةً فعرهم إنْشَقَّ الْقَمَر “Sesungguhnya penduduk Makkah telah meminta Rasulullah ﷺ untuk menunjukkan satu tanda kekuasaan, maka beliau ﷺ memperlihatkan kepada mereka terbelahnya bulan.” [HR. Al Bukhari dan Muslim ] 3⃣. Batu yang mengucapkan salam kepada beliau Rasulullah ﷺ bersabda إِنِّي لَأَعْرِفُ حَجَرًا بِمَكَّةَ كَانَ يُسَلِّمُ عَلَيَّ قَبْلَ أَنْ أُبْعَثَ إِنِّي لَأَعْرِفُهُ الْآنَ “Sungguh aku mengetahui sebuah batu di Makkah dahulu mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus menjadi Nabi, sungguh aku mengetahuinya sekarang.” [HR Muslim] 4⃣. Kabar beliau tentang mati syahidnya Umar Ibnu Khatab dan Utsman Ibnu Affan radhiyallahu anhuma. Berkata Anas bin Malik radhiyallahu anhu صَعِدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى أُحُدٍ وَمَعَهُ أَبُو بَكْرٍ , وَعُمَرُ , وَعُثْمَانُ فَرَجَفَ بِهِمْ , فَضَرَبَهُ بِرِجْلِهِ ، قَالَ ” اثْبُتْ أُحُدُ فَمَا عَلَيْكَ إِلَّا نَبِيٌّ أَوْ صِدِّيقٌ أَوْ شَهِيدَانِ “Nabi ﷺ naik ke atas Gunung Uhud dan bersama beliau Abu Bakar, Umar, dan Utsman maka bergetarlah gunung Uhud. Nabi ﷺ kemudian menendang gunung Uhud dengan kaki beliau seraya berkata, Tenanglah wahai Uhud, tidak ada di atasmu kecuali seorang Nabi, seorang Sidiq, dan dua orang syahid.” [HR Al Bukhari] Benarlah apa yang dikatakan oleh Rasulullah ﷺ, karena Umar dan Utsman dibunuh dan meninggal dalam keadaan syahid. 5⃣. Menangisnya batang pohon kurma Berkata Jabir Ibnu Abdillah radhiyallahu anhumaa المسجد مسقوفا على جذوع من نخل فكان النبي صلى الله عليه وسلم اذا خطب يقوم الى جذع منها فلما صنع له المنبر وكان عليه فسمعنا لذلك الجذع صوتا كصوت العشار حتى جاء النبى صلى الله عليه وسلم فوضع يده عليها فسكنت. “Dahulu masjid Nabawi bertiangkan batang pohon kurma, maka dahulu Nabi ﷺ apabila khutbah beliau berdiri di dekat salah satu batang tersebut. Ketika dibuatkan mimbar, kemudian beliau berkhutbah di atasnya, maka kami mendengar suara batang kurma tersebut seperti suara unta yang sedang hamil sepuluh bulan sampai datang Nabi ﷺ, kemudian beliau meletakkan tangannya pada batang tersebut maka diamlah batang tersebut.” [ Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 16 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 14 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 14 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-16 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 14”. Diantara perkara akidah yang berkaitan dengan Al Muzizah adalah beriman dengan Al Karaamah. 🌟 Al Karaamah secara bahasa adalah pemberian. 🌟 Al Karaamah secara syariat adalah sebuah perkara di luar kebiasaan yang terjadi pada seorang wali Allah. ➡ Sebuah perkara di luar kebiasaan maksudnya Karaamah bukan pemberian atau kenikmatan biasa. ➡ Yang dimaksud dengan kebiasaan adalah kebiasaan manusia di zaman tersebut. 🌟 Yang terjadi pada seorang wali Allah, berarti Karaamah tidak terjadi pada seorang Nabi dan tidak pula pada seorang wali syaithan. ➡ Yang dimaksud dengan wali Allah adalah setiap orang yang beriman dan bertakwa. Sebagaimana firman Allah أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ “Ketahuilah sesungguhnya wali-wali Allah tidak ada takut atas mereka dan mereka tidak bersedih. Mereka adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa.” [QS Yunus 62-63] ➡ Iman dan takwa tidak akan terwujud kecuali dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. ➡ Dan perintah yang paling besar adalah tauhid kepada Allah dan larangan yang paling besar adalah syirik kepada Allah. ➡ Apabila seseorang menyekutukan Allah atau mengajak manusia menyekutukan Allah maka dia bukan wali Allah. ➡ Apabila seseorang mengajak kepada bid’ah maka dia bukan wali Allah. ➡ Apabila seseorang meninggalkan shalat 5 waktu maka dia bukan wali Allah. ➡ Seorang wali Allah diukur dari keimanan dan ketakwaan bukan hanya sekedar dari kesaktian atau dari kemampuan yang luar biasa. ➡ Seandainya dia beriman dan bertakwa maka dia adalah wali Allah meskipun tidak memiliki kesaktian yang luar biasa. ➡ Namun sebaliknya, orang yang memiliki kesaktian tetapi tidak bertakwa dan beriman maka dia bukan wali Allah. ➡ Seorang wali Allah bukan berarti dia tidak pernah berdosa. Dia berdosa sebagaimana manusia yang lain, namun dia bukan orang yang terus menerus melakukan dosa dan apabila dia berdosa maka dia bersegera di dalam bertaubat kepada Allah. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 17 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 15 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 15 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-17 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 15”. Meyakini adanya Al Karaamah adalah termasuk pokok akidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Berkata Syaikhul Islam rahimahullah di dalam kitab beliau Al Aqidah Al Wasithiyah, ومن أصول أهـل السنة التصديق بكرامات الأولياء وما يُجري الله على أيديهم من خوارق العادات ”Termasuk pokok-pokok Ahlus Sunnah adalah membenarkan Al Karaamah para wali dan perkara-perkara di luar kebiasaan yang Allah jalankan pada diri mereka.” Keyakinan tentang adanya Al Karaamah berdasarkan dalil-dalil dari Al Quran, As Sunnah, dan juga Ijma’. Adapun dari Al Qur’an 1⃣ Kisah Maryam dengan Nabi Zakariya alaihimassallam Dimana Nabi Zakariya alaihissalam adalah orang yang menanggung makanan bagi Maryam, yang telah mengkhususkan dirinya untuk beribadah kepada Allah, namun sesuatu yang luar biasa setiap kali Zakariya memasuki mihrab Maryam, dia mendapatkan makanan. Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman, كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا ۖ قَالَ يَا مَرْيَمُ أَنَّىٰ لَكِ هَٰذَا ۖ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ “Setiap kali Zakariya memasuki mihrab Maryam beliau mendapatkan di sisi Maryam rezeki, Zakariya berkata, Wahai Maryam dari mana engkau mendapatkan makanan ini?’ Maryam menjawab, Ini adalah dari sisi Allah, sesungguhnya Allah memberikan rizki kepada siapa yang dikehendaki tanpa perhitungan.” [QS Ali Imran 37] Ibnu Katsir menyebutkan di dalam tafsirnya, bahwa Nabi Zakariya alaihissallam menemukan di dalam mihrab Maryam buah-buahan musim dingin ketika musim panas dan buah-buahan musim panas ketika musim dingin. 2⃣ Kisah Ashabul Kahfi yang Allah sebutkan di awal-awal surat Al-Kahfi ketika mereka tidur dalam waktu yang lama tanpa memakan makanan dan tidak rusak badan mereka. Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman, وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا ”Dan mereka tinggal di gua mereka selama 300 tahun dan tambah 9 tahun.” [QS Al-Kahfi 25] Ada yang mengatakan 300 tahun bila dihitung dengan tahun syamsiyah dan 309 tahun apabila dihitung dengan tahun qomariyah. 3⃣ Istri Fir’aun yang bernama Asiyah, dimana Allah memperlihatkan rumah Asiyah di dalam surga ketika sedang diadzab oleh Fir’aun. Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ آمَنُوا امْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ “Dan Allah telah membuat pemisalan bagi orang-orang yang beriman dengan istri Fir’aun ketika dia berkata Wahai Rabb-ku bangunkanlah untukku di sisi-Mu rumah di dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan amalannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim.’” [QS At-Tahrim 11] Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 18 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 16 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 16 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-18 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 16”. Keyakinan tentang adanya Al Karaamah berdasarkan dalil-dalil dari Al Quran, As Sunnah, dan juga Ijma’. Adapun dari Dalil Diantara dalil dari As-Sunnah atas adanya Al Karomah 1⃣. Kisah Abu bakr Ash Shidiq radhiyallahu anhu ketika memberi makan sebagian ahlushshuffah yang datang kepada beliau. Setiap kali mereka mengambil satu suapan maka makanannya justru bertambah banyak. [diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dan Al Imam Muslim]. 2⃣. Kisah dua orang shahabat Nabi ﷺ, yaitu Usaid bin Hudhair dan Abbad bin Bisyr semoga Allah meridhoi keduanya. Ketika keduanya keluar dari sisi Nabi ﷺ, di suatu malam yang gelap gulita dan di depan mereka ada cahaya, kemudian ketika mereka berpisah terbagilah cahaya tersebut menjadi dua. [diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari]. 3⃣. Kisah Juraij seorang laki-laki yang shaleh dari kalangan Bani Israel yang dituduh berzina dengan seorang wanita, ia mengaku hamil karena Juraij. Kemudian ketika wanita tersebut melahirkan maka Juraij mengusap kepala bayi tersebut, sehingga bayi tersebut bisa menyebutkan siapa sebenarnya bapaknya. [diiriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dan Al Imam Muslim] Kemudian di sana ada beberapa keterangan yang berkaitan dengan Al Karomah 1⃣. Al Karaamah yang paling agung bagi seorang hamba adalah istiqomahnya dia di atas jalan yang lurus. 2⃣. Al Karaamah bagi para wali Allah adalah ayat atau mukjizat bagi para Nabi, karena wali Allah tidak mendapatkannya kecuali karena keimanan dia kepala rasul tersebut. 3⃣. Al Karaamah akan tetap ada sampai akhir zaman. 4⃣. Al Karaamah tidak dijadikan ukuran seseorang lebih afdhol daripada orang yang tidak mendapatkan Al Karaamah. Yang demikian karena Al Karaamah terjadi diantaranya untuk menguatkan keimanan orang tersebut. Oleh karena itu Al Karaamah di zaman shahabat radhiyallahu anhum lebih sedikit daripada Al Karaamah di zaman tabi’in, karena iman dan keyakinan para shahabat lebih kuat dari pada keimanan dan juga keyakinan para tabi’in. 5⃣. Jangan sampai seseorang terjerumus ke dalam pengingkaran terhadap Al Karaamah seperti orang-orang Falasifah & juga Mu’tazilah. Dan jangan sampai seseorang berlebih-lebihan di dalam masalah Al Karaamah seperti orang-orang yang menjadikan Al Karaamah sebagai ukuran kewalian. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 19 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 17 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 17 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-19 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 17”. 🌟 Setelah kita mengetahui tentang Al Karaamah yang Allah berikan kepada wali-Nya, maka hendaklah kita mengenal tentang Al Ahwal Asy-Syaithaniyyah keadaan-keadaan syaithan. 🌟 Al Ahwal Asy-Syaithaniyyah atau keadaan-keadaan syaithan adalah perkara-perkara yang di luar kebiasaan yang terjadi pada seorang wali syaithan sebagai istidraj. 🌟 Wali syaithan adalah para pengikut syaithan dan penolong syaithan. Yang dimaksud dengan istidraaj adalah dibiarkan supaya bertambah kekufurannya kemudian diazab. Dan diantara dalil yang menunjukkan adanya wali-wali syaithan adalah firman Allah وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ ۗ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ “Dan orang-orang yang kafir, maka wali-walinya adalah thoghut yang mengeluarkan mereka dari cahaya menuju kegelapan. Mereka adalah penduduk neraka, mereka kekal di dalamnya”. [QS Al-Baqarah 257] Dan Allah berfirman, … وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَىٰ أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ ۖ… “Dan sesungguhnya syaithan-syaithan mewahyukan kepada wali-walinya untuk menjebak kalian.” [QS Al-An’am 121] Dan diantara contoh Al Ahwal Asy-Syaithaniyyah, apa yang disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah di dalam kitab beliau, الفرقان بين أولياء الرحمن وأولياء الشيطان Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyebutkan di dalam kitab ini diantara contoh Al Ahwal Asy-Syaithaniyyah 1⃣ Apa yang terjadi pada Musaiylamah Al Kadzab ketika dia mengaku sebagai seorang Nabi, dia mengabarkan beberapa perkara yang ghaib dengan wahyu dari syaithan. 2⃣ Apa yang terjadi pada Al Aswad Al Ansy yang mengaku sebagai Nabi mengabarkan tentang beberapa perkara yang ghaib dengan wahyu dari syaithan, sehingga tentara kaum muslimin takut syaithan akan mengabarkan kepadanya tentang mereka, sampai tentara kaum muslimin takut apabila syaithan akan mengabarkan kepada Aswad Al Amsi tentang mereka. 3⃣ Kisah Al Harits Ad Dimasyqy yang mengaku sebagai Nabi di zaman Abdul Malik bin Marwan. Setiap kali ditangkap dan dipenjara datang syaithan dan melepaskan ikatan di kakinya dan melindungi dia dari senjata. Manusia saat itu melihat rombongannya berjalan di udara. Ketika dia tertangkap ada orang yang menikamnya dengan tombak namun tidak mempan. Maka berkata Abdul Malik, “Engkau tidak menyebut nama Allah.” Kemudian ketika dia menyebut nama Allah dan menikamnya, mempanlah tombaknya dan meninggallah Al Harits. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 20 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 18 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 18 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-20 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 18”. Di sana ada perbedaan antara Al Mu’jizat dengan Al Karaamah 1⃣ Al Mu’jizat disertai dengan pengakuan sebagai seorang Nabi sedangkan Al Karaamah tidak disertai pengakuan sebagai seorang Nabi tetapi terjadi Al Karaamah dengan sebab dia mengikuti dan beriman dengan Nabi dan istiqomah di atasnya. 2⃣ Al Mu’jizat terjadi pada seorang Nabi dan Nabi adalah manusia, laki-laki yang merdeka. Sedangkan Al Karaamah bisa terjadi pada seorang jin atau manusia, hamba sahaya, atau orang yang merdeka, seorang laki-laki ataupun perempuan, kalau mereka adalah orang-orang yang sholeh seperti yang terjadi pada Maryam dan juga Safinah maula Rasulullah ﷺ. 3⃣ Al Mu’jizat adalah sesuatu yang luar biasa di semua tempat dan masa, sedangkan Al Karaamah adalah sesuatu yang luar biasa menurut tempat dan masa tertentu saja. Oleh karena itu apa yang terjadi pada Maryam alaihassalam berupa ditemukannya makanan musim panas di musim dingin dan sebaliknya adalah sesuatu yang biasa di zaman sekarang. 4⃣ Di dalam Al Mu’jizat seorang Nabi diperintahkan untuk menampakkannya sedangkan Al Karaamah maka seorang wali diperintahkan untuk menyembunyikannya. 5⃣ Manfaat Al Mu’jizat adalah untuk umum sedangkan manfaat Al Karaamah biasanya untuk khusus orang tersebut. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 21 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 19 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 19 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-21 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 19”. 🌟 Diantara hal yang perlu diketahui oleh seorang muslim adalah perbedaan antara Al Karaamah dan Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah, karena sering terjadi seseorang menganggap Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah sebagai Al Karaamah, menganggap seorang wali syaitan sebagai wali Allah. 🌟 Berikut adalah perbedaan antara Al Karaamah dan Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah, semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla memberikan taufik kepada kita semua dan menerangi diri kita dengan ilmu agama. Diantara perbedaan antara Al Karaamah dan Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah 1⃣ Dengan melihat perjalanan hidup orang tersebut. Kalau dia adalah seorang mukmin yang bertakwa maka ini adalah Al Karaamah dan kalau sebaliknya, dia bukan seorang yang mukmin dan bukan orang yang bertakwa maka itu adalah Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah. Berkata syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, وشرط كونها كرامةً أن يكون من جرت على يده هذه الكرامةُ مستقيمًا على الإيمان ومتابعة الشريعة فإن كان خلاف ذلك فالجاري على يده من الخوارق يكون من الأحوال الشيطانية “Dan sesuatu yang luar biasa menjadi Karaamah disyaratkan orang yang mendapatkan Karaamahtersebut adalah orang yang istiqomah di atas iman dan mengikuti syariat. Adapun apabila sebaliknya maka sesuatu yang luar biasa yang terjadi pada dirinya adalah termasuk Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah. 2⃣ Al Karaamah adalah anugerah dari Allah, tidak bisa dipelajari dan diusahakan. Sedangkan Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah adalah bantuan dari syaithan, bisa dipelajari dan diusahakan yaitu dengan berbuat sesuatu yang membuat ridha syaithan, seperti berbuat kufur kepada Allah, meninggalkan shalat dan kewajiban-kewajiban yang lain, menghalalkan sesuatu yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya, dll. Oleh karena itu Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah memiliki sekolah-sekolah, perguruan-perguruan untuk mempelajari perkara-perkara yang luar biasa tersebut dan di sana ada buku-buku yang dijual bebas yang mengajarkan Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah yang dikenal dengan Al Mujarrobat. 3⃣ Al Karaamah tidak bisa dilawan sedangkan Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah bisa dilawan dengan membaca dzikir dan doa yang datang dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Berkata Syaikhul Islam rahimahullah, وهكذا أهل الأحوال الشيطانية تنصرف عنهم شياطينهم إذا ذكر عندهم ما يطردها مثل آية الكرسي “Dan demikianlah orang-orang yang memiliki Ahwal Asy-Syaithoniyyah, syaithan-syaithan mereka akan meninggalkan mereka apabila disebutkan di samping mereka apa yang mengusir syaithan-syaithan tersebut, seperti ayat Kursi. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 22 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 20 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 20 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-22 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 20”. Diantara perbedaan antara Al Karaamah dan Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah 4⃣ Al Karaamah menambah keimanan, ketakwaan, dan kerendahan hati pada pemiliknya, sedangkan Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah menambah kekufuran dan kejauhan dari Allah azza wa jalla. Di dalam kitab Hilyatul Auliya, Abu Nu’aim rahimahullah membawakan dengan sanadnya kisah Abu Muslim Al Khaulani seorang yang shaleh dengan Al Aswad Al Ansy orang yang mengaku menjadi Nabi. Berkata Syarohbil Al Khaulani ketika Al Aswad bin Qois bin dil Himar Al Ansy di Yaman muncul dipanggillah Abu Muslim, maka Al Ansy berkata “Apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah?” Berkata Abu Muslim, “Iya.” Kembali Al Ansy bertanya, “Apakah engkau bersaksi bahwa aku adalah Rasulullah?” Berkata Abu Muslim, “Aku tidak mendengar.” Maka dinyalakanlah api yang besar kemudian dilemparkan Abu Muslim ke dalam api tersebut, tetapi beliau tidak termudhoroti. Maka penduduk kerajaan Al Aswad Al Ansy berkata kepadanya, “Apabila engkau biarkan Abu Muslim berada di negerimu maka dia akan merusak urusanmu, usirlah dia.” Maka Abu Muslim pun datang ke kota Madinah dan saat itu Rasulullah ﷺ sudah wafat dan digantikan Abu Bakr. Kemudian Abu Muslim menambatkan untanya di pintu masjid Nabawi kemudian shalat menuju salah satu tiang diantara tiang-tiang masjid. Maka Umar bin Khatthab melihatnya dan mendatanginya dan berkata, “Darimana asalmu?” Abu Muslim mengatakan, ”Dari Yaman.” Berkata Umar, “Apa yang dilakukan musuh-musuh Allah terhadap saudara kita yang dibakar dan tidak mempan?” Abu Muslim berkata, “Itu adalah Abdullah Ibnu Tsaub” Berkata Umar, “Aku meminta dengan Nama Allah apakah dia adalah dirimu?” Berkata Abu Muslim, “Iya.” Berkata Syarahbil, maka Umar mencium antara kedua mata Abu Muslim kemudian membawanya dan mendudukannya antara Abu Bakr dan Umar. Berkata Umar Ibnu Khatthab, ”Segala puji bagi Allah yang belum mematikanku dari dunia sehingga memperlihatkan kepada diriku diantara umat Muhammad orang yang dibakar seperti dibakarnya Nabi Ibrahim kekasih Allah.” Lihatlah bagaimana ucapan Abu Muslim ketika ditanya oleh Umar Ibnu Khatthab beliau berusaha untuk menutupi identitas beliau dan mengatakan “Itu adalah Abdullah bin Tsaub” seakan-akan orang tersebut bukan dirinya. 5⃣ Al Karaamah digunakan untuk suatu kebaikan atau perkara yang diperbolehkan sedangkan Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah digunakan untuk perkara yang diharamkan seperti menyakiti orang lain atau menyombongkan diri, dll. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 23 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 21 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 21 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-23 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 21”. Setelah kita memahami tentang mukjizat, Al Karaamah, dan Al Ahwal Assyaithoniyyah dan hal-hal yang berkaitan dengannya, maka kita lanjutkan poin-poin tentang tata cara beriman dengan para rasul. Diantara tata cara beriman dengan para rasul alaihimussalam adalah beriman dengan nama-nama para Nabi dan Rasul yang telah Allah sebutkan namanya di dalam Al-Qur’an. Mereka berjumlah 25 orang, 18 orang diantaranya disebutkan dalam beberapa ayat yang berturut-turut di dalam surat Al An’am dan 7 orang yang lain terpisah-berpisah di dalam surat-surat yang lain. 18 Nama yang ada di dalam surat Al An’am adalah 0⃣1⃣ Ibrahim 0⃣2⃣ Ishaq 0⃣3⃣ Ya’qub 0⃣4⃣ Nuh 0⃣5⃣ Dawud 0⃣6⃣ Sulaiman 0⃣7⃣ Ayyub 0⃣8⃣ Yusuf 0⃣9⃣ Musa 1⃣0⃣ Harun 1⃣1⃣ Zakariya 1⃣2⃣ Yahya 1⃣3⃣ Isa 1⃣4⃣ Ilyas 1⃣5⃣ Ismail 1⃣6⃣ Al Yasa’ 1⃣7⃣ Yunus 1⃣8⃣ Luth Alaihimussalam [lihat Surat Al An’am 83-86] Adapun 7 orang yang lain, mereka adalah 0⃣1⃣ Nabi Adam 25X disebutkan nama Nabi Adam di dalam Al-Qur’an, yang pertama ada di dalam surat Al-Baqarah ayat 31. 0⃣2⃣ Nabi Idris Disebutkan 2X oleh Allah di dalam Al-Qur’an di dalam surat Maryam ayat 56 dan Al Anbiya ayat 85. 0⃣3⃣ Nabi Dzulkifli 2X disebutkan di dalam surat Al Anbiya 85 dan surat Shod ayat 48. 0⃣4⃣ Nabi Hud 7X disebutkan, yang pertama dalam surat Al Al A’raf ayat 65 0⃣5⃣ Nabi Sholeh 9X disebutkan yang pertama dalam surat Al A’raf ayat 73. 0⃣6⃣ Nabi Syuaib 10X disebutkan, yg pertama di dalam surat Al A’raf ayat 85. 0⃣7⃣ Nabi Muhammad ﷺ 4X disebutkan, yang pertama di dalam surat Ali Imran ayat 144. Diantara beriman dengan para Rasul adalah 1. Meyakini adanya kekhususan-kekhususan bagi Nabi Muhammad ﷺ dibandingkan dengan nabi-nabi yang lain, diantaranya 1. Beliau diutus untuk segenap manusia dan Jin. Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman, قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا “Katakanlah wahai Muhammad, Wahai manusia, sesungguhnya aku adalah Rasulullah untuk kalian semuanya.’” [QS Al-A’raf 158] Dan Nabi ﷺ bersabda, وكان النبي يبعث إلى قومه خاصة وبعثت إلى الناس كافة “Dan dahulu para Nabi diutus kepada kaumnya secara khusus dan diutus aku untuk manusia semuanya.” [HR Bukhori] Beliau ﷺ juga diutus kepada jin sebagaimana dalam kisah yang Allah sebutkan di dalam surat Al Jin. 2. Allah telah menjadikan beliau sebagai Nabi yang terakhir. Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman, مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَٰكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ ۗ… “Bukanlah Muhammad bapak salah seorang diantara laki-laki kalian akan tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para Nabi.” [QS Al-Ahzab 40] Rasulullah ﷺ bersabda, ▪️ كانتْ بنو إسرائيلَ تسوسُهمُ الأنبياءُ ، كلَّما هلَكَ نبيٌّ خلَفَهُ نَبِيٌّ ، وإِنَّه لا نَبِي بعدِي ،… “Dahulu Bani Israel dipimpin oleh para Nabi, setiap kali meninggal seorang Nabi digantikan Nabi yang lain dan sesungguhnya tidak ada Nabi setelahku.” [HR Al Bukhori dan Muslim] Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 24 Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 22 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 22 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-24 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 22”. 🌟 Diantara cara beriman kepada para Rasul alaihimussalam adalah mengetahui beberapa persamaan antara Nabi dan Rasul. Mereka semua adalah manusia, laki-laki, dan merdeka. 🌟 Mereka manusia, maksudnya adalah bukan dari kalangan jin dan bukan dari kalangan malaikat. Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman وَمَا مَنَعَ النَّاسَ أَنْ يُؤْمِنُوا إِذْ جَاءَهُمُ الْهُدَىٰ إِلَّا أَنْ قَالُوا أَبَعَثَ اللَّهُ بَشَرًا رَسُولًا ”Dan tidaklah menghalangi manusia untuk beriman ketika datang kepada mereka petunjuk kecuali ucapan mereka, apakah Allah mengutus seorang manusia sebagai seorang Rasul.” [QS Al-Isra’ 94] Dan Allah mengatakan وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَجَعَلْنَا فِي ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتَابَ… ”Dan Kami telah memberikan Ishaq dan juga Yakub kepada Ibrahim dan kami jadikan kenabian dan kitab di dalam keturunannya.“ [QS Al-Ankabut 27] 🌟 Di dalam ayat ini Allah Subhānahu wa Ta’āla mengabarkan bahwasanya kenabian ada pada keturunan Nabi Ibrahim alaihissalam dan keturunan Nabi Ibrahim alaihissalam adalah dari kalangan manusia bukan dari jin dan bukan dari malaikat. 🌟 Dan mereka yaitu para Nabi dan Rasul adalah dari kalangan laki-laki dan bukan dari kalangan wanita. Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ مِنْ أَهْلِ الْقُرَىٰ ۗ… ”Dan tidaklah kami mengutus sebelummu para Rasul kecuali mereka adalah laki-laki yang Kami wahyukan kepada mereka diantara penduduk negeri.“ [QS Yusuf 109] 🌟 Dan mereka adalah orang-orang yang merdeka dan bukan budak karena perbudakan adalah sifat yang tidak sesuai dengan kedudukan Nabi dan waktu seorang budak adalah sepenuhnya bagi tuannya, maka kapan dia berdakwah dan menghadapi lawan-lawannya. 🌟 Adapun yang terjadi pada Nabi Yusuf alaihissalam ketika beliau menjadi budak bagi salah seorang bangsawan di Mesir, maka asalnya Yusuf adalah orang yang merdeka, kemudian saudara-saudaranyalah yang telah menipu daya beliau. Adapun sabda Rasulullãh ﷺ مَا بَعَثَ اللَّهُ نَبِيًّا إِلَّا رَعَى الْغَنَمَ “Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi kecuali menggembala kambing.” [HR Al Bukhori] 🌟 Maka para Nabi tersebut bukan menggembala karena dia seorang budak akan tetapi menggembala kambingnya sendiri atau menggembala kambing milik orang lain dengan dibayar, sebagaimana Rasulullah ﷺ menggembala untuk penduduk Makkah. [HR Al Bukhori] 🌟 Dan Nabi Musa alaihissalam menggembala untuk seorang laki-laki yang shaleh dari Madyan. Sebagaimana di dalam QS Al-Qashas 27 . Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Allah 🔊 Halaqah 25 Buah dari Beriman Kepada Para Rasul Alaihimussalam 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 BUAH DARI BERIMAN KEPADA PARA RASUL ALLAH BAGIAN 25 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-25 dari Silsilah ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Buah dari Beriman Kepada Para Rasul Alaihimussalam”. Diantara buah beriman kepada Para Rasul Alaihimussalam 1⃣ Seseorang jadi mengetahui rahmat Allah dan perhatian Allah yang besar terhadap hamba-hamba-Nya dengan cara mengutus para Rasul kepada mereka supaya memberikan petunjuk kepada mereka dan menjelaskan kepada mereka tentang beribadah kepada Allah dan bagaimana cara beribadah kepada Allah, karena akal manusia tidak bisa berdiri sendiri tanpa wahyu dari Allah azza wajalla. Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ “Sungguh Allah telah memberikan karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri yang membacakan atas mereka ayat-ayat-Nya dan membersihkan jiwa mereka dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Hikmah. Dan sungguh mereka sebelumnya berada di dalam kesesatan yang nyata.” [QS Ali Imran 164] 2⃣ Bersyukur kepada Allah atas nikmat diutusnya para Rasul Alaihimussalam. 3⃣ Mencintai para Rasul Alaihimussalam, menghormati mereka, memuji mereka sesuai dengan kedudukan mereka, karena mereka adalah para utusan Allah, para hamba-hamba Allah yang beribadah kepada Allah sekaligus menyampaikan risalah Allah dan menasihati para hamba Allah. Allah berfirman إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ “Sesungguhnya kami telah mengutusmu sebagai seorang saksi, memberikan kabar gembira dan memberikan peringatan, supaya kalian beriman kepada Allah dan juga Rasul-Nya dan supaya kalian menolong dia dan menghormati dia.” [QS Al-Fath 8-9] 4⃣ Mengetahui kekuasaan Allah dan bagaimana Allah memilih para Nabi dan Rasul. 5⃣ Mengetahui bahwa beriman dengan mereka adalah sebab kebahagiaan di dunia dan di akhirat. 6⃣ Mengetahui bahwa berpegang teguh dengan apa yang dibawa oleh para Rasul Alaihimussalam adalah sebab diangkatnya derajat seseorang di sisi Allah dan sebab diampuni dosanya. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah terakhir dari Silsilah Beriman Kepada Para Rasul Alaihimussalam. Kita berdoa kepada Allah azza wajalla semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla menjadikan kita termasuk orang-orang yang beriman dan meninggal dunia di atas keimanan dan sampai bertemu kembali pada Silsilah Ilmiah berikutnya yaitu Silsilah Beriman dengan Takdir. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍
Halaqah6 | Nasab Nabi ﷺ dan Keluarga Beliau. Halaqah 7 | Kelahiran Nabi ﷺ. Halaqah 8 | Muhammad ﷺ Disusui. Halaqah 9 | Pembelahan Dada Nabi, Meninggalnya Aminah dan Abdul Mutholib. Halaqah 10 | Muhammad di Bawah Tanggungan Abu Thalib. Halaqah 11 | Pernikahan Muhammad ﷺ dengan Khadijah Radhiyallahu 'anha. Halaqah 12 | Renovasi Ka'bah
Halaqah1 HSI 7 Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh tentang "Pengertian Tentang Kitab Secara Bahasa & Syari'at Dan Wajibnya Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh."Di